Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menginstruksikan jajarannya untuk mengamankan pelaksanaan KTT ke-18 ASEAN di Jakarta, pada 4-8 Mei semaksimal mungkin sesuai tingkat ancaman yang dihadapi.

"Tugas ini harus dipegang teguh dan dilaksanakan kapan pun, dimana pun dan dalam kondisi apa pun, karena tugas ini sangat fundamental, yang langsung turut menentukan citra dan kehormatan bangsa dan negara Indonesia, " katanya, saat apel kesiapan Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) VVIP KTT ke-18 ASEAN 2011 di Markas Komando Paspampres, di Jakarta, Rabu.

Apel kesiapan itu merupakan sarana mengetahui dan memahami kesiapan fisik dan kesiapan psikologis, baik yang menyangkut kesiapan materiil, profesionalisme, tanggung jawab maupun motivasi serta semangat kerja sama seluruh personel Satgas Pengamanan VVIP dari TNI dan Polri menjelang dan saat pelaksanaan KTT ke-18 ASEAN yang digelar di Balai Sidang Jakarta.

Gelar kesiapan itu juga merupakan sarana komunikasi efektif bagi unsur pimpinan TNI dan Polri untuk menyampaikan informasi, perhatian dan harapan, sekaligus guna menyamakan persepsi dan memadukan langkah, demi optimalisasi pelaksanaan tugas yang diemban dihadapkan kepada perkembangan situasi yang baru lalu dan sedang berlangsung

Panglima TNI dan sejumlah pejabat tinggi TNI langsung kesiapan personel dan materiil yang akan digunakan mengamankan pelaksanaan KTT ke-18 ASEAN, mulai dari alat deteksi, komunikasi dan elektronika, persenjataan, serta perlengkapan khusus yang digunakan oleh personel Satgaspam VVIP termasuk kendaraan bermotor dan lapis baja yang dimiliki oleh TNI dan Polri.

Disamping itu, Panglima TNI juga memperhatikan secara serius demonstrasi yang diperagakan oleh anggota Satgaspam VVIP dalam mengatasi gangguan dan ancaman yang terjadi seperti penyerangan terhadap kepala negara dan kepala pemrintahan , penghadangan di tengah jalan, peledakan bom dan penyelamatan VVIP dari gedung bertingkat.

Panglima menambahkan, keikutsertaan Satgas Pengamanan VVIP harus dapat menjamin dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan berikut delegasinya selama berada di Indonesia, termasuk pengamanan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani selaku tuan rumah.

"Tugas ini harus dipegang teguh dan dilaksanakan kapan pun, dimana pun dan dalam kondisi apa pun, karena tugas ini sangat fundamental, yang langsung turut menentukan citra dan kehormatan bangsa dan negara Indonesia," katanya menegaskan.(*)
(T.R018/A011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011