Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR RI Mahfud Siddiq mengatakan, tewasnya pimpinan Al Qaeda Osama Bin Laden tidak serta merta mematikan kekuatan jaringan dan aksi Al-Qaeda.

"Karena Osama hanya salah satu faktor saja. Sementara Al-Qaeda sudah menjadi organisasi sistemik dengan basis ideologi, jaringan, sistem perekrutan dan aksi yang mandiri," kata Mahfud, Jakarta, Selasa.

Namun, tewasnya Osama akan sedikit banyak mempengaruhi kekuatan Al-Qaeda. "Kematian Osama akan mengurangi kekuatan Al-Qaeda," ujar dia.

Politisi PKS itu menambahkan, sepanjang masalah di Afghanistan tidak selesai dan kekuatan asing masih terus bercokol di sana, maka Al-Qaeda akan terus bergerak.

"Maka penting bagi masyarakat dunia untuk membantu menyelesaikan masalah Afghanistan secara damai dan mendorong kekuatan militer asing segera keluar dari Afghanistan," kata Mahfud.

Ia menambahkan, tewasnya Osama Bin Laden tidak akan banyak berpengaruh dengan jaringan terorisme di Indonesia.

"Karena jaringan dan aksi terorisme di Indonesia relatif sudah berdiri sendiri. Ibarat sel sudah mengalami pembelahan, termasuk dari sisi sumber-sumber pendanaan," kata Mahfud.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI Achsanul Qosasih mengatakan, tewasnya Osama tentunya akan membuat dolar AS menguat.

"Barrack Obama dianggap pahlawan karena mampu menewaskan Osama. Maka otomatis dolar menguat dan bahkan naik," kata dia.

Lalu bagaimana pengaruhnya dengan Indonesia, politisi asal Partai Demokrat itu mengatakan, pengaruhnya pasti ada, terutama dalam perdagangan karena menguatnya dolar AS tersebut.

"Tapi Bank Indonesia tentu akan melakukan intervensi agar rupiah tidak jatuh. BI akan pertahankan dolar di angka Rp8500-Rp8600 per dolarnya. Yang perlu diwaspadai adalah jaringan teroris yang ingin balas dendam dengan kematian Osama yang ujungnya akan mempengaruhi dolar dan rupiah," kata dia.
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011