Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VIII DPR RI Ahmad Rubaei mengatakan, pemerintah, khususnya Kementerian Agama harus memberikan metode baru berupa "imunisasi" bagi 40 juta pelajar yang tersebar di Indonesia agar tidak terseret dan masuk ke dalam ideologi Negara Islam Indonesia (NII).

"Kementerian Agama harus memberikan perhatian (attensi) kepada 40 juta pelajar. Attensi itu adalah "imunisasi" agar tidak terdoktriniasasi oleh ideologi NII," kata Ahmad Rubaei di Jakarta, Jumat.

Ia juga menyebutkan, untuk memberikan "Imunisasi" tersebut. Komisi VIII akan memanggil Menteri Agama Suryadharma Ali.

"Komisi VIII menyikapi sangat serius masalah NII ini. Kita akan memberikan masukan-masukan untuk "imunisasi" kepada Kementerian Agama. Kita akan mengundang Menteri Agama membahas masalah NII ini," ujar dia.

Politisi asal Partai Amanat Nasional itu menambahkan, salah satu cara untuk "imunisasi" itu adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan.

"Misalnya dengan memperbaiki kualitas guru-guru agama, mencari guru-guru yang memiliki visi dan misi soal ideologi bangsa, Pancasila," kata dia.

Sementara itu, Kementerian Pendidikan Nasional diharapkan bisa melakukan atau mendukung Kementerian Agama.

"Kemendiknas diminta mendukung program Kemenag, melakukan koordinasi sehingga "imunisasi" itu bisa berjalan dengan baik," ujarnya.

Ia mengakui, sebenarnya kedua kementerian itu sudah melakukan antisipasi terkait adanya ideologi baru itu.

"Namun masih kecolongan. Buktinya, di Jawa Tengah, banyak pelajar yang menjadi anggota NII. Mereka itu pada umumnya adalah anak dari pemuka masyarakat yang ada di Jawa Tengah," demikian Ahmad Runaei.(*)
(Zul/R009)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011