Jakarta (ANTARA News) - Wakil DPR RI Priyo Budi Santoso memperkirakan bahwa serangan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kepada DPR RI kemungkinan karena "lahan" mereka diambil alih oleh DPR RI.

"Mungkin saja sebagian LSM serang DPR RI karena tahun 2007 proyek mereka dengan DPR dihentikan," kata Priyo di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.

Ia mempertanyakan "serangan" yang ditujukan kepada DPR oleh sebagian LSM tersebut.

"Saya mempertanyakan motif sebagian LSM seperti FITRA itu yang terus menyerang DPR. Apakah untuk merontokkan DPR atau bagaimana," kata dia.

Menurut Ketua DPP Partai Golkar itu, apa yang disampaikan oleh sejumlah LSM adalah penyesatan dan memberikan informasi yang salah.

"Kalau ini kan hanya pepesan kosong, fitnah dan mengada-ngada. Tidak fairnya, sumber berita dan datanya gak benar," kata Priyo.

Ditambahkan, DPR memiliki kewenangan untuk menuntut tapi hal itu tidak akan dilakukan.

"DPR RI hanya bisa bertahan dan hanya bisa pasrah. Bisa menggunakan hak yakni menuntut, tapi hak menuntut tidak dilakukan. DPR jadi titik sentral kritikan sehingga yang lain atau pemerintah luput dari sasaran kritik," kata Priyo.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Anis Matta mengatakan, dirinya akan mencari informasi tentang penghentian "proyek" LSM yang telah dihentikan sejak tahun 2007 lalu.

Dari informasi yang dikumpulkan, DPR RI menghentikan kerjasama dengan sejumlah LSM tahun 2007. Proyek tersebut adalah melakukan studi banding ke dalam dan luar negeri terkait pembuatan RUU dan DPR RI hanya terima bersih dari hasil studi banding berupa UU.

(Zul/S026)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011