Magelang  (ANTARA News) - Api Dharma Waisak 2011 yang diambil para biksu dan umat Buddha di sumber api alami Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tiba di Candi Mendut, Magelang, Minggu, pukul 16.02 WIB.

Hujan cukup deras disertai suara guntur mengiring kedatangan api dharma, salah satu sarana puja bakti Waisak umat Buddha, di candi yang terletak sekitar tiga kilometer timur Candi Borobudur.

Api dengan obor cukup besar diangkut menggunakan mobil bak terbuka berhias antara lain rangkaian bunga warna-warni, bendera Merah Putih, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Dewan Sangha Walubi, dan lambang negara Garuda Pancasila.

Petugas kepolisian mengawal perjalanan api dharma itu dari Mrapen, Grobogan menuju Candi Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Pelataran barat Candi Mendut berhiaskan altar cukup besar dengan patung Sang Buddha Gautama berwarna kuning keemasan, rangkaian bunga dan buah, serta hampatan karpet warna kuning keemasan di bawah tenda.

Secara simbolis di pelataran candi itu, Bante Pabakaro dan Saptawirya menyerahkan obor api dharma kepada Bante Dutavira Mahastavira serta Wong Sin Labiko Mahathera, masing-masing berasal dari Sangha Mahayana dan Theravada.

Api dharma kemudian dibawa Bante Dutavira dan Wong Sin menuju altar untuk diletakkan di tempat itu.

Sejumlah umat juga membawa api di obor dari bambu dan beberapa pelita mengiring prosesi pengusungan api di altar setempat.

Mereka yang terdiri atas puluhan biksu Theravada, Mahayana, dan Tantrayana dan puluhan lainnya umat Buddha kemudian berdoa dan melantunkan parita suci di depan altar tersebut.

Api dharma lalu disemayamkan di dalam Candi Mendut didahului dengan satu kali pradaksina oleh perwakilan biksu di lorong candi itu.

Pradaksina adalah berjalan searah jarum jam mengelilingi candi.

Pada Jumat (14/5) sore para biksu dan umat Buddha prosesi persemayaman air suci Waisak di Candi Mendut. Air itu diambil dari sumber air Umbul Jumprit, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Air dan api itu rencananya dikirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur oleh para biksu dan umat Buddha, sebagai sarana meditasi dan puja bakti bertepatan dengan detik-detik Waisak 2011 yang jatuh pada Selasa (17/5) pukul 18.08 WIB.

Bante Dutavira yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat Walubi itu menjelaskan, api dharma sebagai simbol kekuatan spiritual yang harus terus menyala di nurani umat.

"Menjadi lambang penerangan hati nurani umat dalam menjalani kehidupan. Api menerangi kegelapan sehingga umat dengan hati nuraninya diharapkan bisa menjadi harapan hidup bersama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik," katanya.

Prosesi persemayaman api dharma Waisak di Candi Mendut selesai pukul 17.15 WIB.
(M029*H018/A030)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011