Jakarta (ANTARA News) - Ketua Tim Investigasi Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR Benny K Harman mengatakan, pihaknya akan mengusut dugaan kader Partai Demokrat selain Bendahara Umum M Nazaruddin dan Angelina Sondakh dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan.

Menurut dia, hal ini sangat penting untuk dilakukan dalam pengembangan investigasi kasus yang dinilai telah memecah belah internal Partai Demokrat.

"Kita akan mengembangkan investigasi dengan memeriksa kemungkinan adanya keterlibatan kader Demokrat lain dalam kasus ini. Sebab, bukan tidak mungkin ada kader yang terlibat," kata Benny di Jakarta, Minggu.

Keputusan tim investigasi FPD tersebut didukung oleh salah seorang pendiri Partai Demokrat, Hengky Luntungan.

Ia berharap agar tim investigasi bisa membuktikan pada publik mengenai ada tidaknya kader Partai Demokrat yang terlibat dalam kasus suap Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) untuk menjaga roh partai.

Selain itu, tim investigasi juga harus mencari tahu kebenaran mengenai isu keterlibatan kader-kader Partai Demokrat dalam pengembangan isu yang memojokkan partai itu sendiri.

"Jadi, jangan orang yang dituduh saja yang diperiksa, tapi periksa juga kemungkinan bahwa isu ini dimainkan oleh internal PD sendiri untuk memecah belah partai," kata Hengky.

Sementara itu, Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Juntho menyatakan, sebaiknya KPK segera memanggil dan memeriksa siapapun yang diduga memiliki hubungan dengan kasus ini, minimal sebagai saksi.

Menurutnya, kasus ini harus benar-benar dituntaskan karena hal tersebut bisa menjadi momentum untuk membongkar segala macam praktek mafia di DPR, dimana selama ini anggota-anggota DPR diduga sering menjadi calo proyek ataupun pemilik perusahaan-perusahaan yang mengerjakan proyek.

"Badan anggaran adalah titik mula munculnya korupsi di DPR karena penetapan anggaran selama ini memang rawan terjadi korupsi," tukas Emerson.(*)
(Zul/R009)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011