Magelang (ANTARA News) - Pelepasan sebanyak 1.000 lampion oleh umat Buddha di pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa malam, meramaikan Hari Raya Waisak 2555 BE/2011.

Pelepasan lampion warna putih tersebut sekaligus menutup rangkaian Waisak yang diselenggarakan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) di Candi Borobudur.

Pelepasan lampion dilakukan usai ribuan umat Buddha melaksanakan pradaksina dengan mengelilingi bangunan candi searah jarum jam sebanyak tiga kali.

Pelepasan lampion ke udara diawali oleh Ketua Umum Walubi, Hartati Murdaya dikuti para pengurus Walubi dan umat Buddha.

Bante Wongsin Labhiko mengatakan, menerbangkan lampion merupakan salah satu penghormatan kepada Sang Buddha yang telah memberikan jalan yang terang kepada manusia.

"Api menghilangkan kegelapan, seperti ajaran sang Buddha yang telah memberikan penerangan kepada manusia," katanya.

Pelepasan lampion tersebut juga dipercaya umat Buddha sebagai doa agar harapan dan cita-cita mereka tahun ini terkabul.

"Saat memegang lampion yang mau diterbangkan, umat Buddha berdoa agar harapan mereka terlaksana," kata seorang pengunjung perayaan Waisak di Borobudur, Sundari.

Bante Wongsin mengatakan, ritual pradaksina juga merupakan penghormatan kepada Sang Buddha yang dulu dilakukan oleh para dewa.

"Tradisi tersebut kemudian dilakukan manusia untuk menghormati Sang Buddha," katanya.

Saat melakukan pradaksina para umat Buddha bersikap manjali dengan mengelilingi bangunan candi. Sebagian di antara mereka sambil membawa lilin atau bunga sedap malam.
(H018/Z003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011