Surabaya (ANTARA News) - Penerapan diplomasi preventif yang mengarah pada pencegahan konflik itu hingga kini masih terhambat sikap saling curiga negara peserta ASEAN Regional Forum (ARF).

"Memang selama ini implementasi diplomasi preventif masih terhambat sikap saling curiga di ARF," kata Direktur Politik dan Keamanan Ditjen Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, Ade Padmo Sarwono, setelah mengikuti rapat ARF di Surabaya, Jumat.

Sikap saling curiga itu dilatarbelakangi pemikiran bahwa diplomasi preventif selalu mengandung unsur intervensi. "Padahal tidak sepenuhnya seperti itu," kata delegasi Indonesia dalam forum beranggotakan 27 negara peserta itu.

Namun, menurut dia, sidang ARF di Surabaya terkait diplomasi preventif sudah ada kemajuan dengan disepakatinya draf "ARF Security Outlook".

"Sebenarnya kesepakatan mengenai `ARF Security Outlook` itu bukan yang pertama kalinya, tetapi di Surabaya ini arahnya lebih konkret lagi," kata Ade yang mewakili Indonesia sebagai Ketua ASEAN itu.

Dari 27 negara peserta ARF, baru sembilan negara, termasuk Indonesia yang telah menyerahkan draf ARF Security Outlook sebagai implementasi diplomasi preventif.

Di antara implementasi diplomasi preventif sebagaimana dicantumkan dalam ARF Security Outlook tersebut adalah membangun sikap keterbukaan dan saling percaya antarnegara peserta ARF.

"Selain itu setiap negara harus bisa membangun mekanisme peran `fact-finding` dan sikap transparan. Kami yakin, kegiatan ini bisa terlaksana," kata Ade.

Menurut dia, yang pertama kali berinisiatif mengetengahkan konsep diplomasi preventif dalam ARF adalah Singapura.

"Sebenarnya di ASEAN sendiri konsep itu belum ada, tapi baru diusulkan dalam ARF," katanya.

Diplomasi preventif mengarah pada pencegahan konflik yang dinilai bisa menyebar sehingga bila konflik dibiarkan akan bisa menimbulkan perang dunia.

Selain diplomasi preventif, sidang ARF di Surabaya yang diikuti pejabat senior itu juga memberikan kesempatan kepada delegasi Korea Selatan dan delegasi Korea Utara menyampaikan pendapatnya terkait kondisi terkini krisis di Semenanjung Korea.

Sidang ARF juga mendengarkan pernyataan delegasi Vietnam terkait konflik atas klaim wilayah Laut China Selatan oleh empat negara ASEAN, termasuk Vietnam, dan China.(*)

(T.M038/E011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011