Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyeru Umat Islam Indonesia untuk mengembangkan masyarakat muslim yang berilmu, berwawasan luas, berakhlak mulia, serta toleran dan berperadaban tinggi.

Dalam sambutannya pada peringatan Isra Miraj 1432 H di Istana Negara di Jakarta Kamis malam, Presiden juga berharap Umat Islam Indonesia dapat menciptakan tataran masyarakat beriman, berilmu, serta rasional yang menjadi ciri bangsa yang religius sekaligus berdaya saing tinggi.

"Kita harus memantapkan penyelarasan penguasaan wahyu yang penuh hikmah dan ilmu pengetahuan dan teknologi yang penuh manfaat," ujarnya.

Untuk itu, lanjut Presiden, Umat Islam harus mengedepankan pikiran yang terang, cara pandang yang positif, serta optimistis.

Sebagai masyarakat yang toleran, kata Kepala Negara, Umat Islam Indonesia juga harus menghindari bentuk radikalisme dan anarkisme.

Kepada para tokoh dan pemuka agama, Presiden mengajak mereka untuk terus menyuburkan nilai-nilai keteladanan yang berbasis pada pemaknaan wahyu ilahi yang penuh hikmah serta memberikan pencerahan kepada segenap warga.

Sebagai negara dengan penganut Islam terbanyak, Presiden menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia mampu berada di barisan terdepan untuk mengembalikan kejayaan peradaban Umat Islam yang menjadi inspirasi bagi peradaban lain di dunia pada masanya.

Indonesia, menurut Kepala Negara, harus mampu memberi sumbangan bagi peradaban dan kemanusiaan serta menjadi pelopor untuk menciptakan kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan.

Peringatan Isra Mi`raj 1432 H di Istana Negara dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono serta menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Peringatan tersebut diisi oleh uraian hikmah Isra Mir`raj Nabi Muhammad SAW oleh Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Akhmaloka yang menekankan agar sains diletakkan kembali pada landasan kokoh agama secara menyeluruh.

(D013/Z002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011