Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 26 grup band mengikuti parade band pelajar, mahasiswa, dan pemuda bertajuk "Kampanye Antinarkoba dan Global Warming" yang digelar DPD KNPI Kota Surabaya di pelataran parkir Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya, Kamis.

"Parade band dalam rangka merayakan HUT ke-38 KNPI itu akan digelar secara tahunan untuk mengampanyekan pencegahan narkoba dan global warming di kalangan generasi penerus bangsa," kata Ketua KNPI Kota Surabaya H Kemas Eka Saktiawan.

Ia menjelaskan parade band digelar mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 22.30 WIB sesuai dengan jumlah peserta.

"Peserta bebas menyanyikan lagu apa saja, tapi mereka diminta untuk menyampaikan orasi, opini, atau pandangan tentang narkoba dan global warming, apakah di awal penampilan, di sela-sela lagu, atau di akhir pementasan mereka," katanya.

Menurut dia, narkoba dan global warming merupakan dua isu penting, karena Indonesia bukan lagi negara transit dari jaringan pengedar narkoba internasional, melainkan Indonesia sudah menjadi target pasar, karena itu narkoba jenis sabu-sabu sudah diproduksi di Indonesia.

"Hal itulah yang kini membuat dua persen penduduk Indonesia sudah menjadi pengguna narkoba dengan remaja sebagai pengguna terbanyak, sehingga HIV/AIDS pun merebak di kalangan pemuda yang tentu merusak masa depan bangsa Indonesia," katanya.

Sementara itu, isu pemanasan global juga penting, karena hal itu menyebabkan iklim atau cuaca menjadi tidak teratur, sehingga bencana alam dan kekeringan melanda seluruh dunia.

"Kalangan muda dapat berperan untuk mengurangi pemanasan global dengan naik sepeda motor atau mobil yang bebas polusi dan melakukan penghematan energi dengan tidak mengendarai mobil sendiri, dan ada cara lain lagi," katanya.

Oleh karena itu, KNPI memilih untuk melibatkan pelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam kampanye antinarkoba dan global warming, tentu caranya juga harus berbeda, di antaranya kampanye lewat parade band.

Peserta akan dinilai oleh dewan juri yang melibatkan Luhur Kayungga dari Dewan Kesenian Surabaya (DKS), Ahmad Cacak Nur (musikus) dan S Haryanto (BPK Oi Surabaya).

Sehari berikutnya (29/7), peserta akan menerima "coaching clinic" dari Rezky Oktoberi Surbakti selaku `manager director` dari Falcom Music Indonesia tentang manajemen band dan persiapan "recording" sehingga akan lahir grup band Surabaya yang profesional.

Parade band itu dibuka dengan penampilan grup band "Twin" Surabaya yang mayoritas anggotanya merupakan pelajar sekolah dasar (SD).(*)

(T.E011/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011