Jakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Pers Uni Lubis mengatakan, pihaknya menilai sosial media bisa sebagai sumber berita namun tetap harus ada verifikasi.

"Iya, sosial media sebagai sumber berita, tapi tetap disiplin verifikasi," katanya dalam diskusi Persatuan Wartawan Indonesia di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, sumber berita bisa didapat dari banyak hal, namun disiplin verifikasi merupakan keharusan para jurnalis.

Menurut dia, sosial media di dunia semakin dipercaya menjadi sumber berita. Sebuah survei pada 2011 terhadap 500 wartawan dari 15 negara, sekitar 43 persen wartawan menggunakan twitter sosial media sebagai sumber berita.
Sementara seperempatnya menggunakan facebook sebagai sumber berita. Hal ini meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Menurut dia, seiring perkembangan teknologi, sosial media semakin memiliki peran penting di dalam masyarakat, terutama di negara maju seperti di Amerika Serikat.

Penggunaan sosial media sebagai sumber berita terutama didorong oleh pemberitaan seputar hiburan. Namun kini, hampir semua ragam berita juga menggunakannya.

"Terutama nara sumber yang susah dihubungi biasanya lebih cerewet di twitter (salah satu sosial media)," katanya.

Namun demikian, ia tetap menekankan keharusan disiplin verifikasi, terutama karena adanya beberapa kasus penipuan akun media sosial.

Wartawan Senior Arswendo Atmowiloto mengatakan, selama nara sumbernya jelas, maka sosial media dapat menjadi sumber berita.

"Kemajuan teknologi menuntut itu, bahwa wartawan dituntut mengetahui bobot atau isi atau mengutip bagian mana atau tentang siapa dari media sosial, itu sudah sendirinya," katanya.
(M041)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011