...alat-alat yang biasa digunakan untuk membangunkan masyarakat saat sahur seperti ember, kentongan, dan botol, Senin malam, mereka "kelotekan" keliling desa...
Blora (ANTARA) - Pemerintah sudah menetapkan Lebaran pada Rabu (31/8). Anak-anak di Desa Tambaksari, Blora, sedianya takbir keliling tapi karena pengumuman itu mereka tempuh plan b, yaitu mengubah pawai takbir menjadi "kelotekan" keliling desa.

Berbekal alat-alat yang biasa digunakan untuk membangunkan masyarakat saat sahur seperti ember, kentongan, dan botol, Senin malam, mereka "kelotekan" keliling desa..

Anak-anak berusia empat hingga 10 tahun menabuh alat-alat tersebut secara beramai-ramai sembari melantunkan beraneka lagu pop modern keliling desa.

Sebenarnya, setelah magrib mereka sempat takbiran sembari menabuh peralatan yang ada. Akan tetapi, belum ada keberanian keliling desa.

Takbiran tersebut juga tidak menggunakan pengeras suara seperti tahun-tahun sebelumnya, karena takbiran dengan pengeras suara juga sebagai bentuk pengumuman Lebaran sudah tiba.

Setelah sempat takbiran dan masih menunggu kepastian Lebaran, anak-anak akhirnya mengisi waktu dengan menyalakan petasan.

Hingga waktu isya, sejumlah musala pun menggelar salat isya dan tarawih, karena saat itu belum ada kabar pasti mengenai Lebaran.

"Kami menggelar salat tarawih, karena belum ada pengumuman Lebaran," kata Sariman, imam Musala Nur Iskandar, Desa Tambaksari, Blora.

Selepas buka puasa, lanjut Sariman, tidak ada suara takbir sehingga masyarakat memutuskan menunggu kepastian hingga waktu isya.

"Setelah hingga waktu isya tidak ada juga pengumuman, tidak ada suara takbir, dan di televisi juga masih diisi sinetron-sinetron maka ya kami salat isya diteruskan dengan salat tarawih," katanya.

Belum adanya kepastian 1 Syawal 1432 Hijriah, hingga waktu isya menjadikan masyarakat menunggu di depan televisi.

"Sejak selepas magrib, saya sudah 'mantengin' televisi untuk mencari informasi kepastian Lebaran jatuh Selasa atau Rabu," kata Wati.

Wati mengaku telah menyiapkan kue dan minuman Lebaran di ruang tamu untuk menyambut kedatangan tetangga pada malam Lebaran.

"Setelah tahu Lebaran, hari Rabu ya berarti besok puasa lagi," katanya.

Pengumuman Lebaran yang jatuh pada Rabu, menjadikan anak-anak yang awalnya bermaksud takbir keliling pun meluapkan dengan "kelotekan" menambuh beraneka peralatan keliling desa sembari menyanyikan lagu-lagu pop modern. (*)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011