Brussels (ANTARA News) - Gunung utang zona euro menimbulkan ancaman bagi perekonomian dunia, IMF memperingatkan pada Selasa, menempatkan tekanan pada bank-bank Eropa untuk meningkatkan modal mereka guna bertahan dari krisis.

IMF memperdengarkan tanda bahaya dalam sebuah laporan ekonomi dunia yang menurunkan dengan tajam proyeksi pertumbuhan IMF untuk 17-negara zona euro menjadi 1,6 persen pada 2011 dan 1,1 persen pada 2012, turun dari 2,0 persen dan 1,7 persen dalam perkiraan Juni, lapor AFP.

"Jika krisis utang di sekelilingnya itu terus merambat ke daerah inti ekonomi euro, mungkin ada gangguan yang signifikan terhadap stabilitas keuangan global," kata IMF dalam "World Economic Outlook."

Bank-bank Eropa adalah "sangat terbuka" kepada negara-negara yang menghadapi meningkatnya biaya pinjaman dan pemberi pinjaman harus berusaha untuk menambah modal mereka setelah lubang diungkapkan oleh "stress test" di sektor itu, kata IMF.

"Kekhawatiran adalah bahwa kapitalisasi bank-bank kawasan euro relatif rendah, dan mereka sangat bergantung pada pendanaan besar-besaran, yang rentan terhadap pembekuan selama gejolak keuangan," kata laporan itu.

"Kesulitan dalam beberapa utang negara dapat dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa. Dari sana bisa pindah ke Amerika Serikat - melalui jalan investor institusional AS memiliki aset-aset Eropa - dan ke seluruh dunia ".

Setelah sebelumnya menyangkal desakan IMF untuk rekapitalisasi bank-bank Eropa, Komisi Eropa mengakui pada Selasa bahwa sektor ini mungkin perlu lebih banyak modal dan akan memperpanjang langkah-langkah yang memungkinkan negara untuk menyelamatkan bank mereka.

"Sayangnya, karena utang negara memburuk, lebih banyak bank mungkin perlu rekapitalisasi, pada sembilan sinyal utama dalam stress test Juli," kata Almunia dalam pidato, merujuk pada tes yang kebanyakan bank Eropa lolos.

Dengan bank-bank Eropa kesulitan menghimpun dolar dari pemberi pinjaman AS karena mewaspadai eksposur mereka terhadap krisis utang, bank-bank sentral utama dunia pekan lalu bertindak untuk menyuntikkan dolar ke sektor ini.

Zona euro telah berjuang selama hampir dua tahun terhadap krisis utang yang mengancam menyebar lebih lanjut, dengan Italia negara terbaru dilanda penurunan peringkat kredit oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor`s pada Selasa di tengah berlanjutnya kekhawatiran default (gagal bayar) utang yang menghancurkan Yunani.

Komisi Eropa pekan lalu juga memperkirakan pertumbuhan 1,6 persen pada 2011, memperingatkan bahwa perekonomian akan "berhenti virtual" di akhir tahun sebagai akibat dari krisis utang dan gejolak di pasar keuangan.

Tapi negara zona euro terpecah atas kesepakatan penyelamatan baru yang bertujuan menyelesaikan krisis Yunani. IMF menyerukan "implementasi cepat" dari kesepakatan yang dicapai pada pertemuan puncak Juli.

Paket ini akan memperluas kekuatan dana krisis zona euro, yang memungkinkan untuk membeli obligasi negara-negara yang tertekan serta dukungan kapitalisasi bank.

IMF, salah satu peserta dana talangan utang Yunani, Portugal dan Irlandia, mengatakan Bank Sentral Eropa harus melanjutkan kebijakan luar biasa dari pembelian obligasi negara-negara lemah sampai zona euro mengimplementasikan langkah-langkah Juli.

ECB juga harus siap untuk menurunkan suku bunga jika "risiko penurunan untuk pertumbuhan dan inflasi bertahan."

Di tengah meningkatnya desakan untuk zona euro mengambil lompatan menuju sistem federal, IMF mengatakan "harapan terbesar" Eropa terhadap guncangan keuangan di masa depan adalah integrasi fiskal yang lebih dalam.

"Krusial, peningkatan berbagi risiko perlu disertai dengan peningkatan berbagi tanggung jawab untuk kebijakan ekonomi makro dan keuangan. Negara-negara harus berdiri siap untuk mengorbankan beberapa kebijakan otonomi untuk kebaikan umum Eropa," kata IMF. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011