Bandung (ANTARA News) - Perusahaan vaksin nasional, PT Bio Farma (Persero), telah mempersiapkan diri bila penyakit polio yang sekarang mewabah di China menyebar ke Indonesia.

Pernyataan Bio Farma itu disampaikan terkait pernyataan staf ahli Kementerian Kesehatan dr Triono Sundoro, Phd bahwa WHO pada 20 September lalu mengeluarkan peringatan dini mengenai wabah polio di China yang diduga berawal dari Pakistan.

Staf ahli Kemenkes bidang Pengendalian Risiko mengungkapkan mengenai peringatan dini polio itu dalam satu acara Coffee Morning di Kantor Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/10).

Dalam siaran persnya, PT Bio Farma (Persero) mengatakan telah mempersiapkan diri menghadapi outbreak (wabah) polio dengan keunggulan vaksin Polio yang telah memiliki Prakualifikasi WHO yang baru saja diperbaharui.

Mutu vaksin Polio milik Bio Farma telah terjamin dari sisi kualitas dan keamanan, sehingga produk ini telah dipercaya untuk digunakan di 110 negara.

Polio adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus liar polio yang dapat menimbulkan kelumpuhan bahkan kematian.

Virus ini pertama kali ditemukan pada masa Mesir kuno yang digambarkan orang-orang sehat dengan kaki layu berjalan dengan tongkat.

Vaksin Polio pertama kali ditemukan oleh Jonas Salk yang kemudian dikembangkan oleh Albert Sabin. Outbreak Polio pertama kali terjadi di Eropa pada awal abad ke-19.  

“Bio Farma merupakan perusahaan vaksin nasional yang telah mampu memenuhi kebutuhan vaksin polio di dunia. Supply vaksin polio dari Bio Farma ke dunia telah mencapai 1,4 juta dosis per tahun. Vaksin produksi Bio Farma telah diekspor ke beberapa negara Islam, seperti Iran, Nigeria, Pakistan, Mali, dan Burkino Faso, khusus untuk tahun 2011,” kata Sarimuddin Sulaeman, Direktur Pemasaran Bio Farma.

Kampanye polio dan campak (KPC)

Dalam rangka menghadapi outbreak Polio sekaligus pengulangan imunisasi campak, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kembali mengadakan KPC sebagai langkah preventif terhadap pencegahan penyakit Polio dan Campak.

Imunisasi polio tambahan akan diberikan kepada semua bayi dan balita berumur 0 sampai 59 bulan, sedangkan Imunisasi campak tanbahan akan diberikan pada bayi dan balita berumur 9 – 59 bulan.

Meskipun para bayi dan balita telah mendapatkan imunisasi lengkap, mereka harus tetap mendapatkan imunisasi tambahan untuk pencegahan penyakit polio dan campak.

PT Bio Farma (Persero) sangat mendukung program tersebut dengan menyediakan stok produk vaksin polio untuk bayi dan balita yang akan berlangsung pada 18 Oktober – 18 November 2011 di 17 provinsi, yaitu Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Sedangkan untuk provinsi lainnya, program ini telah dilakukan pada tahun lalu.

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia dengan target minimal 95% bayi dan balita mendapatkan imunisasi secara maksimal. Dimana, jumlah dari sasaran untuk polio mencapai 15,2 juta anak dan campak mencapai 13,1 juta anak.

Maka, jangan lupa membawa balita dan bayi Anda ke pos imunisasi, posyandu, puskesmas, bidan, dokter anak, klinik, atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan vaksin polio dan campak. (*)

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011