Pekanbaru (ANTARA News) - Gubernur Riau HM Rusli Zainal menyatakan pertemuan penyair Korea-ASEAN atau "Korean-ASEAN Poets Literature Festival" (KAPLF) II di Pekanbaru ajang promosi kebudayaan melayu ke dunia internasional.

"Seperti komitmen dan misi kita bersama untuk menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan melayu, maka saya sangat merespons dan mendukung acara ini," kata Rusli usai membuka KAPLF II di Gedung Daerah Provinsi Riau, di Pekanbaru, Selasa malam.

Pada kesempatan itu ia juga mengucapkan terima kasih terkait penyelenggaran kegiatan itu karena telah turut membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan visi dan misi Riau itu.

"Kami juga berharap acara ini agar dapat terus berkelanjutan hingga mendatangkan sisi positif terhadap daerah." ujarnya.

Ia mengemukakan, KAPLF II di Pekanbaru yang telah berhasil mengumpulkan para penyair berasal dari berbagai negara juga dapat mempererat hubungan kerja sama antarbangsa.

"Peningkatan kebersamaan dan komitmen kerja sama antarbangsa juga merupakan hal yang tak kalah penting, baik secara ekonomi maupun adat kebudayaan serta berbagai hasil produksi lokal di masing-masing negara," katanya.

Ia mengharapkan, budayawan dan para penyair di Tanah Air khususnya Riau dapat terus meningkatkan produktivitasnya, berkarya, dan menciptakan serta memasarkan produk unggulnya ke berbagai belahan negara di ASEAN.

"Saya memandang acara ini sangat positif dalam membentuk karakter bangsa yang lebih baik dan `bening` dalam artian kebersamaan. Khususnya dalam mewujudkan misi Riau 2020 yakni sebagai pusat kebudayaan melayu," kata Rusli Zainal.

Pada pembukaan KAPLF II yang dimulai pukul 20.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 23.30 WIB itu, selain Gubernur Riau HM Rusli Zainal, juga hadir para seniman lokal berasal dari berbagai provinsi di Sumatera.

Selain itu, ratusan pengunjung berasal dari berbagai negara di ASEAN termasuk para penyair dan sastrawan Korea.

Acara itu juga dimeriahkan pertunjukan seni anak negeri khususnya kebudayaan melayu khas Riau. (FZR/M029)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011