Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah DKI Jakarta tengah meninggikan tanggul pinggir pantai mulai dari Masjib Al-Alam Marunda hingga perbatasan dengan Bekasi untuk menghindari banjir pasang air laut (rob) yang sering melanda kawasan Jakarta Utara tersebut.

Ketika meninjau banjir rob di Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan dan Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Senin, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan tanggul pinggir pantai yang ditinggikan itu panjangnya sekitar 700 meter.

"Tanggul saat ini hampir sama dengan permukaan air laut. Perlu ditinggikan menjadi 3,5 meter. Sejumlah ruas jalan pemukiman juga akan ditinggikan supaya bisa menahan limpasan air laut," ujar Fauzi Bowo yang biasa disapa Foke itu.

Bagi Kamal Muara, juga telah disiapkan program penanggulangan rob jangka menengah. Kedepannya di Kamal Muara akan dibuat sistem pengamanan darat dan juga pantai. Pengamanan darat diwujudkan dengan dibangunnya polder baru juga memanfaatkan salah satu rawa atau situ yang sudah ada.

"Area rawa itu akan dinormalisasi dan dijadikan sebagai polder, dengan dilengkapi pompa besar dan aliran air ke Kali Kamal," jelasnya.

Kali Kamal nantinya akan digunakan sebagai long storage air dari polder yang dilengkapi dengan pompa untuk membuang air ke laut. Sisi kanan dan kiri dinding kali pun akan diturap.

Badan kali juga akan dinormalisasi. Kedepan pekerjaan turap untuk Kali Kamal sisi barat akan dilaksanakan tahun 2012. Kali Kamal sisi Timur akan menyusul kemudian. "Khusus Kali Kamal sisi timur, masih dibuatkan perencanaannya karena perlu adanya pembebasan lahan," jelasnya.

Rumah warga Kamal Muara RW01 dan RW04 terendam rob setinggi 30 centimeter. Begitu juga perkampungan nelayan Marunda yang masuk wilayah RW07. Rob telah merusak 10 rumah nelayan dari 700 kepala keluarga yang tinggal di pinggir laut tersebut.

Bahkan, menurut ketua nelayan Marunda, Aslik, tanggul yang ada di depan rumahnya belum dibangun. "Saya sih minta agar pembangunan tanggul segera teralisir," tandas kakek dua cucu tersebut yang rumahnya rusak diterjang ombak.

(ANT-008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011