Manado (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Manado menyatakan, menjelang hari raya, konsumsi daging ayam Manado naik dari 6 ton menjadi 10 ton perhari. 

"Kenaikan hingga 10 ton tersebut dikarenakan menjelang perayaan Natal banyak ibadah pranatal digelar yang menyuguhkan konsumsi daging ayam sebagai lauk," kata Kepala Distanak Manado Ricky Poli, di Manado, Jumat.

Menurut Poli, kenaikan jumlah konsumsi daging ayam di Manado menyebabkan persediaannya di Manado, mulai berkurang sebab produksinya tidak bertambah, sedangkan permintaan terus naik.

Untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi daging ayam tersebut, Distanak Manado mengizinkan pemasok untuk menambah pasokan daging dari luar seperti Makassar dan Surabaya.

"Dengan demikian kebutuhan tetap terpenuhi walaupun permintaan naik tinggi tidak akan terjadi kelangkaan," kata Poli.

Poli mengatakan, meskipun pasokan daging dari luar banyak, tetapi tidak berarti pengawasan melemah, sebab pemeriksaan dilakukan lebih ketat dari biasanya, sehingga keamanan daging tetap terjamin.

Apalagi menurut Poli, kalau daging dari luar sudah melewati sejumlah pemeriksaan mulai dari karantina, hingga pemriksaan reguler oleh tim pengawas Distanak, jadi yang beredar dijamin masih aman untuk dikonsumsi.

"Tim pengawas bentukan Distanak bekerja ekstra memeriksa semua daging yang masuk dari luar, juga yang disembelih di rumah potong ayam Manado, jika ditemukan ada yang tak layak langsung diamankan untuk dimusnahkan," kata Poli.

Selain itu menurutnya, jika satu ekor saja daging ayam dari luar terindikasi tidak layak, maka semuanya akan dikarantina kembali untuk diperiksa lebih seksama untuk memastikan keamanannya jangan sampai terkontaminasi juga. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012