"SPAN nantinya akan menggunakan sistem overbooking atau pemindahbukuan."
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Keuangan menyatakan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) akan menyalurkan sekitar 78 persen atau sekitar Rp1.313 triliun dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 senilai Rp1.683 triliun.

"Pada 2013, dengan diimplementasikannya SPAN, sekitar Rp1.312 triliun atau 78 persen APBN 2013 akan disalurkan melalui bank operasional yang ditunjuk," kata Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Agus Supriyanto, di Jakarta, Rabu.

Sisanya, menurut dia, akan disalurkan dengan sistem manual yang sudah ada.

Meski secara presentase penyaluran APBN turun dari tahun 2012, ia mengemukakan, nilai penyaluran tahun 2013 mengalami kenaikan. Jumlah penyaluran tahun lalu sekitar Rp1,240 triliun atau 80 persen dari pagu APBN-Perubahan 2012 senilai Rp1.548 triliun.

SPAN adalah suatu mekanisme baru penyaluran APBN yang rencananya akan diimplementasikan pemerintah pada 2013. Sistem ini merupakan penyaluran APBN berbasis teknologi informasi yang digunakan untuk mengganti sistem manual yang selama ini digunakan.

"SPAN nantinya akan menggunakan sistem overbooking atau pemindahbukuan, dan dapat melayani lebih cepat sehingga bisa meningkatkan layanan penerimaan APBN," ujarnya.

Selama 2013, SPAN akan diimplementasikan bersamaan dengan sistem lama, yaitu non-SPAN. Pemberlakuan kedua mekanisme itu dilakukan sebagai upaya peralihan dari sistem lama ke sistem baru, ujarnya.

Implementasi SPAN yang dimulai 2013 bertepatan dengan berakhirnya Kontrak Perjanjian dengan bank umum selaku Bank Operasional I periode 2010-2012 pada akhir Desember 2012.

Dalam pelaksanaannya nanti, bank umum yang ditunjuk sebagai bank operasional I Pusat akan bertindak sebagai perantara langsung penyaluran APBN ke Kantor Perbendaharaan Negara (KPPN). Adapun bank umum yang resmi ditunjuk sebagai BO I adalah Bank BRI, Mandiri, BNI dan BTN, demikian Agus Supriyanto. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012