Menurut Sabrina, ini adalah peran pertamanya dalam pementasan teater. Biar pun minim pengalaman, Runner-up Putri Jabar 2003 tersebut langsung diberi kepercayaan untuk memerankan Markonah yang tidak lain adalah peran utama.
"Markonah itu sebenarnya julukan, klo jaman dulu Markonah itu identik dengan perempuan yang gak bener," ujar Sabrina dalam konperensi pers Teater "Markonah" di Jakarta, Jumat.
Hanya saja, Markonah dalam karakter yang diperankannya sama sekali bukan perempuan nakal. Dia memang suka berpenampilan seksi, tapi semua itu dilakukan untuk menunggu kepulangan suaminya tercinta.
Teater yang berdurasi sekitar 60 menit itu memiliki latar belakang di sebuah tempat fiktif bernama Kampung Bangor. Di sana ibu-ibu sangat membenci Markonah, karena kerap dianggap menggoda suami mereka dengan pakaian seksinya.
Sekalipun sering dapat hinaan, Markonah tetap pada pendiriannya. Dia terus menjaga dirinya tidak tergoda dengan bujukan siapa pun, dan tetap berusaha setia pada suaminya.
"Markonah merupakan sosok yang menjaga martabat dan kodrat, dia tampil seperti itu untuk menanti kedatangan suaminya yang entah kapan (sudah lama pergi)... jadi ketika sewaktu-waktu suaminya pulang, dia sudah siap," papar Sabrina.
Pewarta: M Baghendra Lodra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
