Masih banyak yang menganggap bahwa sosial media itu hanya untuk masyarakat perkotaan, padahal tidak dan terbukti mampu sebagai sarana alternatif memperkuat partai politik dalam melaksanakan fungsinya,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP PAN Bima Arya mengatakan sosial media (sosmed) bisa menjadi salah satu alternatif penting dalam memperkuat fungsi partai politik seperti sosialisasi kebijakan dan menyerap aspirasi.

"Masih banyak yang menganggap bahwa sosial media itu hanya untuk masyarakat perkotaan, padahal tidak dan terbukti mampu sebagai sarana alternatif memperkuat partai politik dalam melaksanakan fungsinya," katanya.

Menurut dia, sosial media telah mengubah komunikasi politik menjadi lebih egaliter dan lebih demokratis. Selain itu juga memberikan komunikasi dua arah tanpa penghalang.

Untuk itu, komunikasi ini menjadi peluang bagi partai politik untuk menyerap aspirasi dan mengetahui penilaian masyarakat terhadap isu-isu yang berkembang.

Menurut dia, meskipun belum mayoritas masyarakat menggunakan media ini dalam berkomunikasi, namun terus berkembang pesat seiring dengan penetrasi teknologi.

Senada dengan Arya Bima, Pengamat Politik Nico S Harjanto menilai penggunaan sosial media bagi partai politik sulit dibendung mengingat penetrasi internet yang semakin tinggi.

Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna Internet di Indonesia pada 2012 mencapai 63 juta orang atau sekitar 24,23 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Pada 2013, menurut perkiraan APJII, pengguna Internet di Indonesia akan mencapai 82 juta atau 30 persen dari jumlah pengguna pada 2012, pada 2014 mencapai 107 juta, dan pada 2015 mencapai 139 juta.
(M041/I007)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013