Palu (ANTARA News) - Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Soemarno membantah Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto menjadi sasaran bom bunuh diri di Mapolres Poso.

"Belum bisa disimpulkan seperti itu, polisi masih terus menyelidiki kasus tersebut," kata Soemarno di Kota Palu, Selasa.

Saat bom meledak di halaman Mapolres Polo pada Senin (3/6) pagi, Kapolda Ari Dono Sulkmanto sedang berada di Kabupaten Poso.

Soemarno mengatakan Kapolda saat itu sedang berada di lingkungan Polres Poso, tapi berjarak puluhan meter dari lokasi ledakan.

Kapolda Ari Dono dan sejumlah pejabat Polda Sulawesi Tengah sudah berada di Poso selama empat hari terakhir, guna melakukan koordinasi pengamanan di kabupaten tersebut.

Soemarno sendiri belum mengetahui sasaran bom bunuh diri tersebut karena pelakunya tewas dalam aksi yang terjadi sekitar pukul 07.55 WITA itu.

"Kita berusaha dulu mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri tersebut," ucapnya.

Saat ini tim dari Mabes Polri yang beranggotakan lima orang telah menyelesaikan proses otopsi jenazah pelaku bom bunuh diri di RS Bhayangkara Palu.

Polisi tinggal menunggu proses pencocokan sampel DNA dan ciri-ciri fisik pelaku dengan keluarganya.

"Kita saat ini juga masih mencari keluarga pelaku," katanya.

Polisi saat ini telah menyebar foto wajah pelaku bom bunuh diri di sejumlah tempat guna menjaring informasi dari masyarakat.

"Kalau ada informasi, silahkan hubungi aparat keamanan terdekat," ujarnya.

Soemarno mengatakan pelaku bom bunuh diri bukanlah termasuk dalam 20 buron kekerasan Poso yang ada di daftar pencarian orang (DPO).

"Ini adalah orang baru dan belum diketahui dari kelompok mana," katanya.

Pewarta: Riski Maruto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013