Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara tentang pentingnya kebebasan berekspresi menyusul beberapa hari kekerasan dalam demonstrasi anti-pemerintah di Turki.

Gedung Putih menyatakan bahwa pada pertemuan yang dilakukan pada Senin (24/6) itu Erdogan menggambarkan situasi di Turki, tempat upaya untuk melestarikan Taman Gezi dekat Taksim Square di Istanbul memicu respon brutal polisi pada 31 Mei.

"Kedua pemimpin membahas pentingnya tindakan tanpa-kekerasan dan hak-hak untuk bebas berekspresi dan berkumpul, dan kebebasan pers," demikian pernyataan Gedung Putih yang dikutip AFP.

Kedua pemerintah sebelumnya telah saling melempar kata-kata tajam atas aksi kekerasan dalam penanganan aksi protes di Turki, dengan Washington mengungkapkan keprihatinan pada taktik polisi yang "berlebihan" dan Ankara menolak kritik penanganan kekerasan itu.

Beberapa pengulas percaya Washington terkejut dengan aksi kekerasan itu, karena meletus hanya beberapa pekan setelah Obama memberi Erdogan sambutan hangat di Gedung Putih.

Kedua pemimpin juga membahas masalah Suriah, dan perlunya untuk memberikan dukungan lebih kepada pemberontak yang didukung kedua pihak setelah Washington mengisyaratkan siap memberikan bantuan militer kepada pejuang yang memerangi Presiden Bashar al-Assad.

Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013