Pekanbaru (ANTARA News) - Perkebunan kelapa sawit Provinsi Riau secara nasional menempati posisi teratas di Indonesia  seluas 2,2 juta hektare atau 25 persen dari total luas perkebunan kelapa sawit Indonesia.

"Dari luas 2,2 juta hektare perkebunan sawit Riau itu, maka produksi CPO Provinsi Riau tercatat sebesar 7.045.632 ton dan Pabrik Kerjasama Operasional (PKO) tercatat 1.761.408 ton," kata Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulher dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis.

Menurut Zulher, besarnya areal perkebunan sawit di provinsi kaya minyak itu mengindikasikan pula besarnya peluang untuk pengembangan industri hilir kelapa sawit di Riau.

Peluang tersebut makin terbuka jika CPO yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit diolah menjadi produk turunannya yang dapat meningkatkan nilai tambahnya.

"Hal ini sejalan dengan target utama dari Kementerian Pertanian RI yakni pengembangan program peningkatan nilai tambah dan daya saing dan ekspor," katanya.

Apalagi, kata Zulher, sebagian besar produk sawit Riau di ekspor dalam bentuk CPO (76 persen), dan potensi ini sekaligus mendukung upaya pengembangan industri hilir kelapa sawit di Riau itu.

Kebijakan pengembangan sawit di Riau, katanya, juga sejalan dengan Perpres nomor 32 tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) bahwa Wilayah Sumatera sebagai Koridor Ekonomi Indonesia yaitu Koridor Ekonomi Sumatera.

"IHKS Kuala Enok merupakan salah satu pilot project MP3EI tersebut," katanya.

Pewarta: Frislidia
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013