Hubungan kedua negara semakin kokoh dengan ditandatanganinya rencana aksi dan komunike bersama oleh Presiden Yudhoyono dan Perdana Menteri China Wen Jiabao pada 2011 dan 2012,"
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan China akan menyepakati sejumlah kerja sama baru dalam bidang teknologi, kelautan, dan ekonomi.

Hal itu akan dibahas dan dituangkan dalam nota kesepahaman dalam pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden China Xi Jinping pada awal Oktober, kata Menteri Koordinator Polhukam Djoko Suyanto di Jakarta, Kamis petang.

Ia mengatakan Indonesia dan China telah memiliki hubungan yang sangat baik dari waktu ke waktu terutama setelah ditandatanganinya kemitraan strategis pada April 2005 oleh masing-masing pimpinan negara.

"Hubungan kedua negara semakin kokoh dengan ditandatanganinya rencana aksi dan komunike bersama oleh Presiden Yudhoyono dan Perdana Menteri China Wen Jiabao pada 2011 dan 2012," katanya.

Sejak itu, banyak bentuk kerja sama yang telah dilakukan kedua negara baik di bidang politik, hukum, keamanan, pertahanan, investasi, perdagangan mauun sosial budaya.

Pada Forum Dialog ke-4 Menko Polhukam RI dan Dewan Negara China dibahas peningkatan kerja sama kedua negara di bidang

hankam, maritim, "trans-nasional crime", kerja sama ruang angkasa infrastruktur, ketahanan pangan mineral serta kelautan dan perikanan, katanya.

Selain membahas rencana kunjungan Presiden Xi Jinpiing ke Indonesia, serta upaya peningkatan hubungan bilateral Indonesia-China, forum juga membahas perkembangan situasi keamanan dan ekonomi global, khususnya Suriah serta krisis ekonomi yang masih membayangi Eropa dan Amerika.

Kedua pihak juga membahas berbagai agenda yang akan menjadi fokus utama dalam pertemuan APEC di Bali pada 7--8 Oktober.

Pada kesempatan itu Anggota Dewan Negara Yang Jieji mengatakan Indonesia memiliki peran penting baik dalam skala regional Asia Tenggara, Asia maupun global.

"Karena itu, China sangat menyambut positif segala capaian yang telah dilakukan bersama Indonesia untuk memperkokoh hubungan bilateral kedua pihak," katanya.

Pertemuan antara Presiden Yudhoyono dan Xi Jinping, menurut Yang Jieji, memberikan manfaat tidak saja bagi kedua pihak tetapi juga pihak lain di kawasan dalam berbagai bentuk kerja sama.

"Pertemuan kedua pimpinan negara akan memberikan dampak luas dan panjang, tidak saja bagi peningkatan hubungan kedua negara tetapi juga hubungan dua negara dalam menciptakan stabilitas dan kemakmuran kawasan," tuturnya.

China, lanjut dia, juga akan bersama-sama Indonesia untuk saling mendukung di berbagai forum internasional seperti ASEAN, Asia Timur maupun forum lainnya seperti APEC.

"China berharap pertemuan APEC mendatang dapat berjalan lancar dan sukses serta memberikan manfaat nyata bagi semua pihak," katanya.
(R018/N002)

Pewarta: Rini Utami
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013