Jakarta (ANTARA News) - Polisi masih menyelidiki dugaan keterkaitan pelaku kasus pencurian dengan kekerasan di Bank BRI Panongan, Tangerang, dengan pelaku yang meninggalkan tas berisi bom rakitan di warteg yang tak jauh dari bank tersebut.

"Sedang didalami, karena tidak lama setelah pembeli meninggalkan warteg, terjadi kasus pencurian dengan kekerasan di bank," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divhumas Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan, jarak warteg dengan bank berkisar 500 - 800 meter.

Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 10 orang saksi, tiga di antaranya karyawan warteg, sementara tujuh orang lainnya petugas bank.

Dari keterangan para saksi, para perampok menggunakan penutup wajah dan membawa senjata api laras pendek saat menjalankan aksinya.

"Pelaku diperkirakan enam orang, lima masuk ke bank, satu orang menunggu di luar," ungkap dia.

Sementara kerugian yang ditanggung pihak bank atas perampokan tersebut diperkirakan sekitar Rp300 juta.

Agus menjelaskan, Selasa (24/12) sekitar pukul 16.00 WIB, salah seorang pembeli di Warteg Gita 2, di Jalan Raya Koleret, Kampung Ranca Serdang, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten, meninggalkan sebuah tas hitam.

Keesokan harinya, Rabu (25/12), tas tersebut dilaporkan ke polisi. Dalam pemeriksaan kepolisian, ditemukan dua benda diduga bom rakitan dalam tas tersebut, dan langsung ditangani Penjinak Bom Polda Metro Jaya.

"Benda pertama, pipa PVC 12 cm, diameter lima cm, dililit lakban dan terdapat paku baterai dan kabel. Benda kedua, pipa besi 10 cm, diameter empat cm dililit dengan lakban," tutur Agus.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013