Baturaja, Sumsel (ANTARA News) - Jembatan gantung di Desa Keban Agung, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, putus saat warga setempat melakukan perbaikan parasarana itu hingga nyaris menelan korban jiwa.

Peristiwa tersebut terjadi Rabu (1/1) saat penduduk di desa itu bergotong royong memperbaiki kondisi jembatan gantung sepanjang 80 meter yang rusak, mendadak putus dan jatuh ke sungai.

"Saat warga sibuk beraktivitas jembatan mendadak putus. Belasan warga terjungkal ke sungai yang deras, sebagian lagi tergantung di kawat seling jembatan. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, namun belasan warga mengalami luka-luka," kata Kiman (60) warga setempat.

Ia mengaku, saat jembatan putus warga sedang sibuk melakukan perbaikan, karena memang kondisi fasilitas penyeberangan itu sudah rapuh.

"Saat kejadian saya ada di tengah jembatan memikul papan untuk lantai jembatan, tiba-tiba jembatan putus dan setelah itu Saya tidak ingat lagi, karena ketika sadar sudah ada di sungai," katanya.

Dikatakannya, meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun sejumlah warga mengalami luka-luka.

"Beruntung ada sekeping papan yang dijadikan pegangan untuk menyelamatkan diri," kata Kiman yang mengalami 16 jahitan akibat musibah itu.

Pjs Kepala Desa (Kades) Keban Agung, Bambang Pirdiawan mengaku tidak menduga jembatan gantung di desa tersebut putus saat warga setempat melakukan perbaikan.

Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi saat ratusan warga terbagi menjadi tiga kelompok sedang memperbaiki jembatan yang rusak dengan cara gotong royong.

Menurut dia, saat warga sedang fokus memperbaiki lantai di bagian tengah jembatan terbuat dari kayu yang sudah rapuh mendadak besi pengikat kawat seling jembatan patah hingga ambruk ke sungai.

"Korban terjatuh ke sungai hanyut terbawa arus 20 hingga 30 meter dan ada yang terjepit kawat seling dan kayu," jelasnya.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu karena diselamatkan warga yang melihat kejadian tersebut, namun belasan warga mengalami luka-luka seperti robek di bagian dagu, patah kaki, patah tangan dan memar di bagian dada.

"Kalau warga tidak sigap menyelamatkan korban bukan tidak mungkin akan ada warga yang meninggal," katanya.

Untuk pengobatan warga yang mengalami luka-luka, ditanggung oleh warga desa itu sendiri, karena pemerintah setempat hingga saat ini belum memberikan bantuan terhadap korban.

Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan PU Bina Marga OKU, Muzaim Aliansyah secara terpisah mengaku pihaknya baru mengetahui jika ada jembatan gantung di wilayah itu yang putus.

"Kami akan segera lakukan pengecekan ke lokasi jembatan yang putus tersebut," katanya.

(EP*M033)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014