Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada triwulan IV (Oktober-Desember) 2013 total mencapai Rp105,3 triliun.

"Terjadi peningkatan 26,4 persen bila dibandingkan dengan capaian periode yang sama pada tahun 2012 yang mencapai Rp83,3 triliun," kata Kepala BKPM Mahendra Siregar dalam jumpa pers di kantor BKPM Jakarta, Selasa.

Realisasi investasi itu mencakup penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diterima BKPM.

Mahendra mengatakan sejak triwulan I 2013, realisasi investasi total mencapai tingkat yang stabil dan tinggi bahkan diperkirakan dapat terus meningkat pada masa mendatang.

Ia menyebutkan, secara kumulatif realisasi investasi proyek penananaman modal pada Januari-Desember tahun 2013 adalah sebesar Rp398,6 triliun yang terdiri atas investasi PMDN sebesar Rp128,2 triliun dan realisasi investasi PMA sebesar Rp270,4 triliun.

"Untuk keseluruhan tahun Januari-Desember tahun 2013 totalnya Rp398,6 triliun, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 27,3 persen dibandingkan 2012. Yang menarik, ini lebih tinggi dari rencana tahun 2013 ditetapkan target Rp390,3 triliun. Berarti 2,1 persen lebih tinggi dari target," jelas Mahendra.

Realisasi investasi PMDN selama Januari-Desember 2012 yang sebesar Rp128,2 triliun menunjukkan peningkatan besar yaitu 39,0 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada sebelumnya.

Nilai tersebut, lanjut Mahendra, merupakan rekor tertinggi sejak tahun 2010.

Sementara realisasi investasi PMA selama Januari-Desember 2013 sebesar Rp270,4 triliun, naik 22,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012.

Mahendra menjelaskan, peningkatan investasi selama 2013 meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Penambahan tenaga kerja dari kegiatan penanaman modal selama kurun waktu itu sampai 1,83 juta atau naik 41,9 persen dibandingkan dengan tahun 2012.

"Berarti justru kesempatan kerja yang diciptakan, pertumbuhannya lebih tinggi daripada pertumbuhan nilai investasinya," jelas dia.


Pewarta: Monalisa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014