Kairo (ANTARA News) - Sedikitnya empat orang tewas dalam ledakan kuat yang mengguncang markas besar polisi di pusat kota Kairo Jumat, menurut edisi online surat kabar Al Ahram.

Ledakan, yang terjadi di Direktorat Keamanan Kairo di distrik Bab El-Khalk, juga melukai 51 orang, menghancurkan jendela-jendela bangunan di dekatnya, menanggalkan bagian-bagian dari beranda mereka dan menyebabkan kerusakan pada beberapa mobil.

Surat kabar itu mengutip juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hani Abdel Latif mengatakan, bahwa penyelidikan awal menunjukkan bom mobil mungkin telah digunakan dalam serangan itu.

Polisi tiba di tempat kejadian segera setelah ledakan itu dan menutup tempat kejadian. Ambulans terlihat mengangkuti para korban luka ke rumah sakit.

Sekitar 500 orang berkumpul di tempat kejadian, beberapa slogan nyanyian melawan "teroris," memegang potret Abdel Fattah El-Sisi, kepala angkatan bersenjata Mesir, kata seorang wartawan Xinhua.

Ledakan itu juga mempengaruhi Museum Seni Islam terdekat. Mohamed Ibrahim, Menteri Kepurbakalaan, tiba di tempat kejadian untuk memeriksa kerusakan yang dilakukan di museum.

Setelah ledakan, polisi dan pasukan tentara mengerahkan kendaraan lapis baja di instansi-instansi utama dan jalan-jalan di ibu kota Mesir, kata kantor berita resmi MENA. Dan menambahkan bahwa Lapangan Nahda di gubernuran terdekat Giza benar-benar ditutup.

Serangan Jumat terjadi sehari menjelang ulang tahun ketiga pemberontakan 2011 terhadap Hosni Mubarak, mantan presiden yang memerintah Mesir selama hampir tiga dekade.

Polisi mengerahkan seluruh ibu kota untuk mengantisipasi protes dari kubu Islam dan anggota gerakan pemuda menentang pemerintah yang didukung militer saat ini.

Sejak pendepakan presiden kubu Islam Mohamed Moursi oleh militer pada awal Juli, ketegangan semakin tinggi di Mesir dengan serangkaian pemboman yang terjadi di seluruh negeri, upaya pembunuhan para tokoh terhadap menteri dalam negeri pada September.

Gerilyawan Islam yang berbasis di utara Semenanjung Sinai yang bergolak disalahkan untuk sebagian besar serangan, terhadap siapa militer telah melancarkan operasi penumpasan besar-besaran.
(H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014