Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar para pelaku penyebab kebakaran hutan di Riau yang telah ditangkap segera ditindak.

"Saya instruksikan agar pelaksanaan penindakan dan proses hukum dipercepat, tetap adil tapi dipercepat," kata Presiden saat memberikan pengantar dalam rapat terbatas di Jakarta, Senin.

"Saya diberitahu sudah sejumlah orang diperiksa, instruksi saya cepat dan kalau bisa pengadilan dipercepat agar rakyat tahu," katanya terkait laporan tentang penangkapan orang-orang yang diduga menyebabkan kebakaran lahan dan hutan di Riau.

Menurut Presiden, proses hukum dan penindakan yang cepat akan menimbulkan efek jera sehingga tindak pidana yang menyusahkan banyak orang dan mengganggu aktivitas penerbangan itu tidak berulang.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan 26 orang yang diduga menyebabkan kebakaran hutan telah ditangkap.

"Itu ada yang perorangan, dan yang mewakili perusahaan kita belum tahu. Tetapi 26 orang sudah ditahan. Tentu dilakukan akan disidik siapa yang menyuruh, tetapi hari ini ditangkap supaya aman dulu," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Ia menegaskan, pemerintah akan menindak tegas para pelaku pembakar hutan yang mengakibatkan kabut asap tersebut.

Presiden menjelaskan bahwa ada dua faktor yang bisa menyebabkan kebakaran hutan, salah satunya cuaca yang tak normal dan cenderung ekstrim. "Hutan-hutan kita, ladang-ladang kita akan mudah terbakar," katanya.

Faktor lainnya, ia melanjutkan, adalah kelalaian atau kesengajaan penduduk lokal atau perusahaan tertentu atau gabungan penduduk lokal yang menjadi anggota perusahaan yang melakukan pembakaran untuk membuka lahan.

Menurut Agung, saat ini wilayah Dumai dan Bengkalis merupakan daerah dengan aktivitas pembakaran hutan cukup parah.

Pemerintah, menurut dia, telah bekerja dan terus akan bekerja untuk mengatasi dampak kebakaran lahan dan hutan, termasuk menggunakan bom air untuk memadamkan api.


Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014