Purbalingga (ANTARA News) - Petugas Search and Rescue (SAR) gabungan mengevakuasi 19 pendaki dari puncak Gunung Slamet ke pos pendakian di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

"Mereka berasal dari Jakarta dan tiba di Pos Bambangan dalam dua rombongan. Rombongan pertama tiba pukul 04.00 WIB, sedangkan yang kedua tiba pukul 07.00 WIB," kata petugas SAR Kutabawa, Slamet Hardiansah, kepada wartawan di Purbalingga, Rabu.

Ia mengatakan petugas SAR gabungan yang dibantu TNI melakukan penjemputan terhadap para pendaki setelah mendapat informasi tentang status Gunung Slamet yang dinaikkan dari "normal" (level I) menjadi "waspada" (level II) pada hari Senin (10/3), pukul 21.00 WIB.

Pihaknya menerima informasi jika masih ada pendaki yang berada di Pos 2 dan Pos 5 pada jalur pendakian Bambangan.

Salah seorang pendaki, Risnandar (21) mengaku mendaki Gunung Slamet bersama teman-temannya yang berjumlah 10 orang pada hari Senin (10/3).

Menurut dia, rombongan pendaki itu tidak mengetahui jika Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas.

"Kami tidak merasakan adanya getaran atau suara gemuruh," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Purbalingga, Prayitno mengatakan bahwa sejumlah pendaki nekad mendaki meskipun telah mengetahui status Gunung Slamet ditingkatkan menjadi "Waspada".

"Petugas kami yang berada di posko Bambangan sempat melarang sembilan orang pendaki asal Pekalongan. Namun rupanya, para pendaki ini nekad melakukan pendakian pada hari Senin (10/3), sekitar pukul 21.00 WIB, meskipun sudah mengetahui status Gunung Slamet yang Waspada," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya segera melakukan penjemputan terhadap para pendaki tersebut termasuk pendaki yang telah berangkat sejak Senin pagi.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014