Nairobi, Kenya (ANTARA News) - Ahli polisi Jerman, Senin (16/6), mulai melatih jaksa dan personel polisi Kenya dalam metode memerangi dan menghukum pelaku teror.

Lokakarya 16-20 Juni itu, yang dimulai di Kota Pantai Mombasa, melibatkan teknik penyelidikan setelah satu serangan, kata satu pernyataan dari Kedutaan Besar Jerman di Nairobi.

Pernyataan tersebut mengatakan pejabat polisi dan jaksa juga akan dilatih dalam dan menetapkan fakta, penyelidikan melalui Internet, memerangi kejahatan maya dan pemrosesan data setelah peristiwa besar.

"Analisis radikalisasi dan perekrutan pelaku teror akan ditangani selain aspek pengawasan dalam prosedur terhadap aksi teror," kata pernyataan itu, Selasa siang.

Sejak 2009, Kantor Polisi Federal Jerman telah mendukung pasukan polisi pidana Kenya dengan sejumlah lokakarya, pelatihan dan perlengkapan.

Petugas kontra-teror Kenya dalam satu tahun belakangan ini telah sibuk akibat penyebaran fanatisme agama terutama di Kota Pantai Mombasa dan di Kenya Utara, tempat kelompok gerilyawan Somalia, Ash-Shabaab, memiliki jaringan.

Unit Polisi Anti-Teror sebelumnya juga telah membantah tuduhan bahwa mereka telah melancarkan aksi penyiksaan orang yang dicurigai.

Namun Pemerintah Kenya dalam beberapa kesempatan telah memberi pujian kepada Unit Polisi Anti-Teror karena menggagalkan puluhan rencana teror dan menangkap para tersangka dalam reaksi tegas kontra-teror.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014