Banyak PKL yang tidak terdaftar yang memaksa masuk dan ikut menggelar dagangannya di lokasi kegiatan
Jakarta (ANTARA News) - Serbuan para pedagang kaki lima (PKL) ke dalam lokasi Pekan Rakyat Jakarta yang digelar di kawasan wisata Monumen Nasional (Monas) membuat kegiatan tidak berjalan lancar, kata Ketua Panitia M Haris Pindratno

"Pelaksanaan PRJ Monas pekan kemarin tidak berjalan lancar karena banyak PKL yang tidak terdaftar yang memaksa masuk dan ikut menggelar dagangannya di lokasi kegiatan," kata Haris di Jakarta, Selasa.

Ia pun mengaku panitia kewalahan menghadapi ribuan pedagang liar yang memaksa masuk ke area PRJ Monas, sehingga membuat kegiatan tersebut menjadi tidak lancar dan berantakan.

Menurut dia, kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Energi dan Perindustrian DKI itu sebetulnya bertujuan untuk mempromosikan para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) binaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Awalnya, lewat acara ini kita ingin membantu supaya industri UKM bisa lebih dikenal oleh masyarakat. Akan tetapi, karena adanya serbuan pedagang itu, tujuan acara ini jadi tidak tercapai," ujar Haris.

Haris yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Energi dan Perindustrian DKI itu menuturkan dalam kegiatan tersebut, pihaknya telah menyediakan sebanyak 2.780 stan gratis untuk para pelaku industri UKM.

"Jadi, kita sudah melakukan seleksi terhadap para pelaku industri itu, sehingga tidak semuanya bisa berjualan di PRJ Monas. Selain itu, kita juga membina para pelaku industri yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut," ujarnya.

Selain PKL liar, acara itu juga tidak berjalan dengan lancar karena tiga halte bus Transjakarta tidak dapat beroperasi akibat jalurnya digunakan sebagai tempat parkir liar. Ketiga halte itu, yakni Halte Monas, Halte Gambir dan Halte Balai Kota.

PRJ Monas merupakan salah satu kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Provinsi DKI dalam rangka memperingati Hari Ulang Kota Jakarta ke-487. Acara tersebut digelar selama enam hari, yakni mulai 10 hingga 15 Juni 2014. Tidak ada biaya tiket masuk yang dikenakan kepada para pengunjung alias gratis.


Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014