"Harapannya pabrik ini bisa beroperasi di tahun depan, kami sudah menyediakan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan tahap pertama, yang kedua dengan luas lahan 3-4 hektare," kata Direktur Produksi Phapros Barokah Sri Utami. di Semarang, Jumat.
Menurutnya pabrik baru tersebut akan mendorong peningkatan kapasitas produksi obat tablet mencapai 6 miliar tablet.
Barokah mengatakan dengan tingkat pertumbuhan produksi hingga dua kali lipat maka Phapros akan menerapkan efisiensi dalam proses produksi, salah satunya menerapkan teknologi yang lebih tinggi.
"Meskipun saat ini sudah menggunakan mesin yang terkomputerisasi namun tenaga manusia yang digunakan masih mencapai 300 orang," jelasnya.
Diharapkan dengan penggunaan teknologi terbaru di pabrik baru tersebut bisa menekan jumlah tenaga manusia hingga setengahnya antara 100-150 orang saja.
"Dengan efisiensi tenaga ini kami optimis produk yang dihasilkan bisa lebih kompetitif karena Phapros berupaya untuk terus menjaga kualitas produksi," jelasnya.
Untuk mendukung ekspansi pabrik baru tersebut Phapros mencari pembiayaan melalui pasar modal dengan mekanisme IPO (Initial Public Offering) atau penjualan saham kepada masyarakat.
"IPO ini juga bertujuan agar masyarakat lebih mengenal Phapros lebih dekat lagi, sehingga bisa memperluas pasar di tingkat lokal," jelasnya.
Phapros berencana melepas saham IPO sebesar 10-20 persen dari total modal sehingga diharapkan bisa meraup dana segar dari publik mencapai Rp500 miliar.
Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
