Manado (ANTARA News) - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia berharap muncul Liliyana Natsir baru dari Kota Manado, Sulawesi Utara, karena banyak pemain muda potensial dan berpeluang menjadi pemain nasional.

"Potensi di sini cukup banyak. Kami berharap muncul Liliyana Natsir-Liliyana Natsir yang baru," kata Kabid Pengembangan PP PBSI Basri Yusuf di sela pertandingan dan pelatihan bersama Djarum Badminton All Stars 2014 di GOR Arie Lasut, Manado, Rabu.

Menurut dia, Sulawesi Utara merupakan salah satu wilayah yang banyak menelurkan pemain-pemain nasional andal dan berprestasi di tingkat internasional. Bahkan beberapa nama menjadi andalan Indonesia dalam berbagai kejuaraan dunia.

Selain Liliyana Natsir yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad di nomor ganda campuran, juga ada nama Greysia Polii yang turun dinomor ganda putri nasional bersama Nitya Krishinda Maheswari.

"Sebelumnya juga ada nama Deyana Lomban, Flandy Lampele maupun Corry Kawilarang yang juga pernah mengharumkan nama bangsa," kata Basri Yusuf.

Pria yang juga mantan pemain bulutangkis itu demi meningkatkan potensi pemain daerah pihaknya akan terus melakukan monitoring termasuk dalam sertifikasi pelatih dan nantinya diharapkan menjadi ujung tombak pembinaan di daerah.

Sasaran utama dalam sertifikasi, kata dia dimulai guru olahraga dengan harapan mampu mengembangkan olahraga bulu tangkis melalui sekolah-sekolah.

"Target kami pada tahun ini adalah up grade pelatih di 10 provinsi. Kami berharap pada 2015 semua provinsi sedah selesai. Harapan kami dengan tuntasnya up grade perkembangan bulu tangkis bisa merata," katanya.

Pada gelaran Djarum Badminton All Stars 2014 yang sedikitnya ada 206 pemain muda usia 10-15 asal Sulawesi Utara mengikuti pelatihan bersama legenda bulutangkis Indonesia seperti Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Ivana Lie, Sigit Budiarto, Candra Wijaya dan Hariyanto Arby.

Selain itu ada beberapa pemain nasional yang masih aktif seperti Praveen Jordan, Debby Susanto, Ihsan Maulana Mustofa, Kevin Sanjaya dan Gloria Emanuella.
(B016/N002)

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014