Jadi larinya tetap tapi (serinya) tidak sebanyak biasanya agar kemampuan mereka tetap prima meski daya tahan turun selama puasa
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Bidang Pembinaan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Boedi Darma Sidi mengatakan ada perubahan pola latihan bagi atlet selama bulan suci Ramadhan.

"Bulan puasa ini ada pengaruh terhadap latihan. Jadi kami lakukan latihan yang kekuatannya dipertahankan tapi jumlah serinya dikurangi," kata Boedi yang dihubungi dari Jakarta, Jumat.

Misalnya, porsi kekuatan dalam latihan tetap sejauh sekian kilometer, tetapi jumlah serinya dikurangi.

"Contohnya kalau biasanya dia (atlet) latihan 10 kilometer untuk 10 seri (kali), dikurangi jadi hanya lima seri di bulan puasa," katanya.

Latihan dilakukan enam hari seminggu dengan durasi maksimal dua jam setiap harinya. Latihan disesuaikan dengan jadwal atlet yang masih duduk di bangku sekolah, meski mayoritas dilakukan pada sore hari.

"Minggu libur, kalau Sabtu latihan koordinasi dan relaksasi seperti senam, jadi bukan latihan berat," ujarnya.

Boedi mengatakan perubahan pola latihan dengan mengurangi jumlah seri dilakukan untuk menyesuaikan daya tahan atlet yang tengah berpuasa.

Namun, volume kekuatan dalam latihan tidak dikurangi agar kemampuan atlet tetap prima.

"Jadi larinya tetap tapi (serinya) tidak sebanyak biasanya agar kemampuan mereka tetap prima meski daya tahan turun selama puasa," katanya.

Para atlet tengah bersiap menghadapi Kejuaraan Atletik Nasional yang dijadwalkan berlangsung 21-23 Agustus 2014. Ajang Kejurnas merupakan langkah pemanasan sekaligus evaluasi hasil latihan sebelum masuk perhelatan Asian Games 2014 yang berlangsung 19 September - 4 Oktober mendatang di Korea Selatan. 

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014