Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar memperpanjang kenaikannya di perdagangan Asia pada Selasa, melayang di sekitar tertinggi enam tahun terhadap yen, sementara pound Inggris berjuang untuk pulih dari aksi jual yang dipicu oleh kekhawatiran kemerdekaan Skotlandia.

Dolar dibeli 106,23 yen pada perdagangan sore di Tokyo, dibandingkan dengan 106,03 yen di New York pada Senin sore, melonjak ke tingkat tertinggi sejak selama krisis keuangan global.

Euro merosot menjadi 1,2878 dolar terhadap 1,2895 dolar, sementara itu beringsut lebih tinggi menjadi 136,82 yen dan 136,72 yen.

Data PDB Jepang yang lemah telah mendorong spekulasi bahwa bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), akan dipaksa untuk memulai langkah-langkah pelonggaran lebih lanjut -- melemahkan yen -- pada pertemuan Oktober. Para pembuat kebijakan menahan diri pada pertemuan pekan lalu.

"Saya pikir kita harus menyimpulkan bahwa kurs dolar-yen sedang menembus di atas 105 sebagai tanda yang menunjukkan pasar memperhitungkan harapan untuk pelonggaran moneter lebih lanjut di pihak Jepang," kata ahli strategi SMBC Nikko Securities Chotaro Morita.

Euro juga di bawah tekanan setelah Bank Sentral Eropa (ECB) pada minggu lalu mengumumkan penurunan suku bunga baru dan langkah-langkah pelonggaran, sementara bank sentral AS sedang menuju ke arah yang berlawanan dengan mengurangi kembali stimulusnya ketika terlihat akan menaikkan suku bunganya.

John Kicklighter, kepala strategi mata uang di DailyFX, mengatakan, kenaikan greenback terbaru adalah "kurang menguntungkan intrinsik dolar sendiri dan lebih memperlemah luar biasa pada mitra-mitranya".

Dalam menanggapi dolar merayap naik di atas level 106 yen, menteri ekonomi Jepang Akira Amari memperingatkan bahwa "fluktuasi besar (di pasar mata uang) tidak baik untuk ekonomi global".

Tetapi ketika ditanya tentang kurs dolar-yen, ia menolak untuk berkomentar secara langsung.

Pound terjebak pada tingkat terendah 10-bulan terhadap dolar, setelah jatuh pada Senin dalam menanggapi sebuah survei yang menunjukkan untuk pertama kalinya lebih banyak orang di Skotlandia bisa memilih kemerdekaan dari Inggris daripada menentangnya.

Pound Inggris dibeli 1,6078 dolar, juga turun dari 1,6323 dolar pada Jumat lalu sebelum survei. Berita itu telah memberikan sentakan kepada investor yang belum tergambar sebuah kemenangan bagi kampanye "Ya" dan sehingga tidak dihargakan dalam dampak pemisahan dari Inggris.

Dolar juga menguat terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Unit AS naik menjadi 1,2611 dolar Singapura dari 1,2541 dolar Singapura pada Senin, menjadi 32,09 baht Thailand dari 31,99 baht, menjadi 1.031,59 won Korea Selatan dari 1.023,78 won dan menjadi 43,73 peso Filipina dari 43,55 peso.

Dolar juga menguat menjadi 29,94 dolar Taiwan dari 29,91 dolar Taiwan, menjadi 60,43 rupee India dari 60,20 rupee dan menjadi 11.769,00 rupiah Indonesia dari 11.711,90 rupiah.

Dolar Australia merosot ke 92,59 sen AS dari 93,67 sen, sementara yuan Tiongkok naik menjadi 17,29 yen dari 17,10 yen, demikian mengutip AFP.

(SYS/A026/S004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014