Washington (ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama "dengan keras mengutuk pembunuhan" sandera Inggris Alan Henning oleh kelompok fanatik Negara Islam (ISIS), kata Gedung Putih pada Jumat (3/10).

"Henning bekerja untuk membantu meningkatkan kehidupan rakyat Suriah dan kematiannya adalah kehilangan yang sangat besar buat mereka, buat keluarganya dan rakyat Inggris," kata Obama di dalam satu pernyataan. Ditambahkannya, Amerika Serikat akan berusaha "menyeret para pelaku pembunuh Alan ke pengadilan".

"Bersama dengan koalisi luas sekutu dan mitra, kami akan terus melakukan tindakan pasti untuk menurunkan kemampuan dan akhirnya menghancurkan ISIL," kata presiden AS itu, sebagaimana diberitakan Xinhua. Ia merujuk kepada kelompok ISIS di Irak dan Levant --yang kini berganti nama menjadi Negara Islam.

Kelompok ISIS pada Jumat mengaku bertanggung-jawab di dalam satu rekaman video daring yang memperlihatkan pemenggalan pekerja bantuan yang berkebangsaa Inggris, Alan Jenning.

Alan Henning tadinya adalah seorang pengemudi taksi di Salford, dekat Manchester, dan disandera sejak 2013 oleh anggota ISIS. Ia berada di dalam satu rombongan bantuan buat pengungsi Suriah ketika ditangkap oleh anggota kelompok garis keras tersebut.

Lisa Monaco, penasehat Obama mengenai kontra-terorisme, mengatakan Amerika Serikat telah melihat video paling akhir itu, dan sedang menilainya. Ia menambahkan pembunuhan tersebut adalah contoh jelas mengenai mengapa Pemerintah Obama bergerak untuk menurunkan kemampuan dan menghancurkan kelompok itu.

Anggota kelompok fanatik tersebut telah memenggal dua wartawan AS --James Foley dan Steven Sotloff-- serta pekerja bantuan dari Inggris David Haines, serta memperlihatkan proses mengenai kepada dunia dalam beberapa rekaman video serupa di Internet.
(C003)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014