Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Hujan deras yang beberapa kali mengguyur Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, belum mampu membuat kota ini benar-benar bebas dari asap kebakaran lahan.

"Setelah sekitar seminggu udara kita bersih, pagi tadi asap kembali muncul. Memang tidak terlalu parah, tapi ini harus segera disikapi agar tidak kembali bertambah parah seperti sebelumnya," kata Sumari, warga Jalan Muchran Ali Sampit, Kamis.

Kabut asap cukup pekat terlihat di kawasan pinggir Sungai Mentaya. Beberapa warga terlihat mengenakan masker untuk menghindari asap bercampur debu dan sebagian lagi tampak tenang berlalu lalang tanpa menggunakan masker.

Masyarakat berharap kebakaran lahan yang masih terjadi ditangani tuntas sehingga kabut asap tidak muncul lagi. Masyarakat sudah cukup terganggu dengan kabut asap selama sebulan lebih mengganggu kesehatan dan aktivitas.

Untungnya, kabut asap yang terjadi saat ini tidak sampai mengganggu transportasi. Seperti diketahui, saat kabut asap parah beberapa waktu lalu, penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit sering dibatalkan karena kabut asap mengganggu jarak pandang.

"Jarak pandang di sekitar bandara masih bagus. Kalau dulu benar-benar parah makanya pesawat sampai tidak bisa mendarat. Tapi munculnya lagi asap ini tetap harus disikapi dengan serius memadamkan kebakaran lahan agar asap tidak tambah parah," kata Sugi, warga Baamang Hulu.

Masyarakat berharap intensitas hujan meningkat, setidaknya agar kebakaran lahan benar-benar padam sehingga kabut asap tidak muncul lagi. Hujan juga dibutuhkan agar sektor pertanian kembali normal.
(KR-NJI/S023)

Pewarta: Norjani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014