Skopje (ANTARA News) - Pemerintah Macedonia memberlakukan larangan sementara atas semua impor unggas dan telur dari Belanda, Jerman dan Inggris, setelah laporan kasus flu unggas di negara Eropa itu.

"Dalam pengamatan kami, dengan mempertimbangkan semua sampel yang dianalisis mengenai unggas tangkapan dan liar yang mati, atau unggas yang dipelihara dalam berbagai kondisi di Macedonia, kami belum mendeteksi keberadaan penyakit ini. Penyakit tersebut juga tak dideteksi di wilayah ini," kata Lembaga Hewan dan Pangan Macedonia pada Senin.

Menurut Direktur Lembaga itu Zoran Popovski, semua produk yang diimpor sejauh ini ke Macedonia aman dan semuanya memiliki sertifikat yang diperlukan oleh lembaga terkait yang membuktikan keamanan produk tersebut.

"Tapi influenza jenis ini cepat menyebar dan juga dapat menular ke manusia. Disebut zoonosis, penyakit menular yang disebarkan di antara spesis, dan oleh karena itu, diperkirakan di negara tempat virus tersebut dideteksi, virus itu ditularkan dari burung liar ke unggas peternakan," kata Popovski di Skopje, saat menjelaskan larangan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua.

Selanjutnya Lembaga itu akan memberlakukan pemantauan dan dengan ketat, mengamati semua saluran yang mungkin bagi penularan virus tersebut ke dalam wilayah Macedonia.

Kepanikan terakhir akibat "flu burung", atau influenza unggas, di Macedonia terjadi pada 2005, ketika penyakit tersebut menyerang Eropa. Industri unggas menderita kemerosotan tajam dalam permintaan pada saat itu kendati unggas di Macedonia tak terinfeksi.

Untuk meredakan ketakutan rakyat, pekerja perusahaan tersebut dan pejabat pemerintah memakan produk unggas dan telur dalam acara promosi.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014