Serang (ANTARA News) - Pemilik "Rumah Dunia" Tias Tatanka mengatakan, perlu kiat khusus untuk mengajak anak gemar membaca ditengah-tengah serbuan "gadget"" yang harganya kini semakin terjangkau bagi semua kalangan.

"Anak-anak sekarang lebih banyak tersita waktunya untuk bermain melalui gadget apalagi permainan yang ditawarkan semakin beragam, sedangkan waktu untuk membaca sudah jauh berkurang," kata Tias di Serang, Selasa.

Tias mengatakan, Rumah Dunia sebagai penyedia buku bacaan saat belum ada gadget banyak dikunjungi anak-anak, namun dengan munculnya beragam permainan elektronik minat baca mereka menjadi jauh berkurang.

Menurut Tias, tidak semua anak tertarik untuk membaca buku. Namun Rumah Dunia memiliki kiat khusus untuk menarik perhatian anak-anak dengan cara memberikan dongeng atau dengan iming-iming hadiah, maupun iming-iming makanan.

Diawal pembukaan Rumah Dunia pada tahun 2002, anggota aktif yang tercatat sebanyak 500 orang kini jumlahnya jauh berkurang. Pengunjung yang datang juga bervariasi mulai dari TK hingga mahasiswa, namun saat ini didominasi oleh anak SD.

"Anak-anak yang peduli membaca dan juga aktif dapat dilihat bakat apa yang dimiliki oleh mereka," kata Tias.

Kedepannya Rumah Dunia menginginkan adanya keanggotaan bagi masyarakat luas sehingga pengunjung yang datang dapat meminjam buku dari tempat ini. Buku yang ada di Rumah Dunia sebanyak 60 persen berisi sastra, lainnya novel populer remaja hingga anak-anak.

Khusnul Aeni salah satu relawan yang berada di Rumah Dunia sudah cukup lama bergabung. Sejak kelas tiga SD tepatnya pada tahun 2002 ia bergabung karena ketertarikannya terhadap buku yang dimiliki Tias.

Saya tertarik karena merasa membaca buku itu sangat berbeda, karena dahulu toko buku juga masih belum banyak sehingga saya tertarik membaca, ungkap Aeni.

Menurutnya, mengajak masyarakat untuk gemar membaca tidaklah mudah. Namun beberapa kiat dia coba untuk membuat lingkungan sekitarnya menjadi tertarik. Dengan cara memberikan buku kumpulan cerita pendek (cerpen) yang dia buat kepada teman-temannya menjadi salah satu cara mengajak teman sebaya untuk gemar membaca.

Selain itu, melalui kegiatan pengabdian dia dan teman-teman yang tergabung di dalam satu organisasi mengajak masyarakat untuk gemar membaca. Dengan membawa buku yang diberikan pinjaman kepada anak-anak dan respon yang diberikan cukup antusias.
Semoga kedepannya anak-anak dapat gemar membaca, meskipun mereka membaca melalui media internet yang terpenting adalah mereka mau membaca apapun medianya�, ungkapnya.

Rumah Dunia yang beralamat di Komplek Hegar Alam, Ciloang Kota Serang Provinsi Banten saat ini merupakan salah satu taman bacaan yang bertujuan untuk mendorong masyarakat gemar membaca.

Pengadaan buku di Rumah Dunia, kata Tias berasal dari koleksi Golagong pribadi, sumbangan dari donatur, bantuan dari Perpustakaan Daerah, serta sejumlah penerbit termasuk Gramedia.

Kehadiran Rumah Dunia bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan wawasan, lebih percaya diri dalam bergaul, serta mencerdaskan generasi penerus.

Tias mengatakan, Rumah Dunia bukan sekedar taman bacaan, tetapi juga menjadi pusat pelatihan kewirausahaan dan kepemimpinan bagi semua kalangan. "Semuanya dapat diperoleh melalui koleksi buku kami," ujar dia.


Pewarta: Amelia Oktaviani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014