Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis pertamax mengalami kenaikan hingga 137 persen pascakenaikan harga Premium bersubsidi.

Wakil Presiden Senior Pemasaran dan Distribusi BBM Pertamina Suhartoko di Jakarta, Rabu mengatakan, pantauan selama satu pekan menunjukkan konsumsi pertamax menjadi 5.200 kiloliter per hari.

"Naik 139 persen dibandingkan sebelum kenaikan yang rata-rata 2.200 kiloliter per hari," ujarnya.

Menurut dia, pantauan selama seminggu sudah cukup menggambarkan kecenderungan konsumsi ke depan.

Konsumsi BBM subsidi pada Senin-Jumat lebih tinggi dibandingkan Sabtu-Minggu. "Kalau mau hitung benar, maka mesti selama satu minggu," katanya.

Suhartoko memperkirakan, konsumsi pertamax bakal terus meningkat lebih dari 5.200 kiloliter per hari ke depan.

"Sebab, orang semakin menikmati memakai pertamax," ujarnya.

Meski demikian, ia memperkirakan, konsumsi premium bersubsidi tetap melebihi kuota APBN Perubahan 2014.

"Hanya mungkin prediksi habis premium subsidi pada 22 Desember mundur menjadi 24 Desember 2014 atau ada pengurangan sekitar 160 ribu kiloliter," katanya.

Kenaikan konsumsi pertamax tersebut, lanjutnya, mesti diimbangi dengan tambahan impor, karena produksi kilang Pertamina tidak mencukupi.

Menurut dia, saat ini, stok premium masih cukup memenuhi 18 hari dan pertamax 49 hari. Sementara, stok solar cukup untuk 21 hari, minyak tanah 72 hari, solar 20 hari, avtur 29 hari, pertamax plus 45 hari, dan pertamina dex 75 hari.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014