Pramuka sudah tidak bisa diajarkan secara tradisional lagi, tentunya materi-materinya harus disesuaikan dengan keadaan maupun generasi yang ditemui saat ini,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault mengatakan materi dan kegiatan kepramukaan sudah harus disesuaikan dengan zaman agar keberadaannya kembali dikenal masyarakat.

"Pramuka sudah tidak bisa diajarkan secara tradisional lagi, tentunya materi-materinya harus disesuaikan dengan keadaan maupun generasi yang ditemui saat ini," kata Adhyaksa di Jakarta, Kamis.

Ia menuturkan sejumlah inovasi materi, dapat diberlakukan pada isi Syarat Kecakapan Umum (SKU), yang kemudian diterapkan pada kegiatan Kursus Mahir Dasar (KMD) Pramuka dalam rangka memberikan bekal dan pengalaman kepada para anggota.

Selain itu, terdapat beberapa cara yang ia tawarkan, di antaranya melalui pembenahan sejumlah bumi perkemahan, menetapkan pramuka sebagai ekstrakurikuler yang wajib dijalankan oleh sekolah, dan menjadikan kegiatan pramuka dapat diterima di lingkungan sekolah.

"Selama ini, kita terjebak pada rutinitas tradisional, padahal kita dapat menggunakan outbond dan rafting yang juga berasal dari pramuka," ucap ia.

Terkait dengan hal tersebut, ia mengatakan pemerintah memiliki kewajiban untuk mendukung inovasi-inovasi yang akan menghidupkan kembali ekskul wajib di sejumlah sekolah ini.

Selain itu, sejumlah aksi juga harus segera dilakukan, tidak hanya berupa rancangan, ucapnya.

Dukungan tersebut, menurut ia, patut dilakukan karena kegiatan pramuka memiliki sejumlah manfaat bagi kehidupan masyarakat, di antaranya mengembangkan kebiasaan menabung dan meningkatkan jiwa sosial masyarakat.

Menurut dia, keseriusan pemerintah ini dapat dilakukan dengan menentukan tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang untuk memberdayakan kembali kegiatan pramuka, sehingga dikenal masyarakat.

Selain itu, gerakan ini juga sesuai dengan visi Presiden Jokowi tentang revolusi mental, sehingga Adhyaksa meminta Pemerintah Pusat dan Daerah lebih mendukung Gerakan Pramuka.

Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015