Air hujan itu lah yang membawa sisa-sisa material dari puncak Gunung Slamet ke lereng dan sungai. Oleh karena itu, kami imbau warga selalu meningkatkan kewaspadaan kemungkinan munculnya lagi lahar dingin,"
Pekalongan (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau kepada warga yang berada di wilayah perbatasan Kabupaten Pemalang, Banyumas dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mewaspadai kemungkinan terjadinya kembali lahar dingin Gunung Slamet.

Petugas Pengamat Gunung Slamet Pos Pengamatan Desa Gambuhan, Kabupaten Pemalang, Sukedi saat dihubungi di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa meski puncak turun hujan sudah lewat tetapi curah hujan masih sering mengguyur di kawasan Gunung Slamet.

"Air hujan itu lah yang membawa sisa-sisa material dari puncak Gunung Slamet ke lereng dan sungai. Oleh karena itu, kami imbau warga selalu meningkatkan kewaspadaan kemungkinan munculnya lagi lahar dingin," katanya.

Ia meminta pada warga di sekitar kawasan Gunung Slamet yang berada di perbatasan wilayah Kabupaten Pemalang, Tegal, dan Banyumas itu tidak melakukan aktivitas di sungai saat turun hujan.

"Saat turun hujan, selain membawa material vulkanik yang mungkin longsor juga bisa menimbulkan banjir lahar dingin," katanya.

Ia mengatakan muntahan lahar dingin yang terjadi belum lama ini memang tidak disertai letusan seperti yang terjadi sebelumnya.

Namun demikian, kata dia, muntahan lahar dingin yang terjadi belum lama ini tidak sampai memengaruhi aktivitas wisata, seperti objek wisata Guci Kabupaten Tegal.

"Kondisi status Gunung Slamet masih aman sehingga aktivitas pengunjung objek wisata Guci masih tetap terbuka untuk umum. Hanya saja untuk para penambang di aliran Sungai Comal, Pemalang, dan Sungai Gung, Tegal kami minta berhenti beraktivitas karena membahayakan keselamatan jiwa," katanya.

Pewarta: Kutnadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015