Bank milik pemerintah harus mampu mengembangkan UMKM agar dapat lebih maju dengan pemberian modal melalui program KUR, sebab tidak dapat dipungkiri perekonomian negara ini ditunjang oleh usaha ekonomi kerakyatan,"
Kendari (ANTARA News) - Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ahmad Hafisz Tohir meminta bank milik pemerintah untuk memprioritaskan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pemberian kredit usaha rakyat (KUR).

"Bank milik pemerintah harus mampu mengembangkan UMKM agar dapat lebih maju dengan pemberian modal melalui program KUR, sebab tidak dapat dipungkiri perekonomian negara ini ditunjang oleh usaha ekonomi kerakyatan," ujarnya, saat melakukan rapat koordinasi dengan BUMN di Kendari, Selasa.

Ia menambahkan, BUMN bidang perbankan sudah seharusnya lebih memprioritaskan penyaluran kredit kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam upaya mengembang usaha di daerah itu.

Menurut dia, hal tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat agar tetap tumbuh dan berkembang dengan baik, melalui penyaluran bantuan dan kredit.

"Bank milik pemerintah harus bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Sultra secara keseluruhan, dengan lebih memprioritaskan penyaluran kredit kepada UMKM," ujarnya.

Ia menambahkan, dengan penyaluran kredit yang berbasis pada peningkatan UMKM, maka akan secara langsung berdampak pada perbaikan perekonomian masyarakat yang lebih baik.

Menurut dia, penyaluran kredit akan dapat menjadikan pelaku UMKM sebagai pengusaha yang mandiri, selain itu bank milik pemerintah, juga diminta bukan saja untuk memberikan bantuan kredit atau pinjaman tetapi lebih mengarah pada hubungan kerja sama yang baik dan terus melakukan pembinaan.

Diharapkan, melalui hubungan kerja sama dan pembinaan yang dilakukan dapat diperoleh sinergi antara pelaku UMKM dan perbankan dalam rangka pengembangan usaha.

Ketua Komisi VI DPR RI itu juga mengatakan di saat UMKM bisa mandiri akan berdampak pada stabilitas perekonomian di daerah maupun secara nasional.

Pewarta: La Ode Abdul Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015