Balikpapan (ANTARA News) - Perusahaan minyak dan gas Total E&P Indonesie akan berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyangkut kecelakaan helikopter milik PT. Hevilift Aviation Indonesia yang disewa Total untuk operasionalnya.

"Kita akan melakukan koordinasi dengan KNKT yang berwenang melakukan penyelidikan, jadi bukan Total atau Hevilift," kata Head Service External Communication East E&P Indonesie, Achmad Krisna Hadianto di Balikpapan, Sabtu malam.

Helikopter milik PT. Hevilift Aviation Indonesia yang beroperasi untuk E&P Indonesie itu mengalami kecekaan ketika sedang melaksanakan survei jalur pipa, katanya.

"Saat ini para penumpang yang semuanya selamat sudah dibawa ke Rumah Sakit Siloam Balikpapan. Dan menurut informasi dari rumah sakit keadaanya stabil, artinya tidak ada kondisi yang mengancam jiwa," kata Krisna.

Survei berlokasi di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Fajar Setiawan mengatakan ada saksi yang melihat helikopter tersebut terputar dan oleng kemudian jatuh.



Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015