Kalau peningkatannya 100 persen, ya tidak mungkin. Nanti (fiskal pemerintah) habis buat belanja infrastruktur. Bagaimana anggaran kesehatan, pendidikan."
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan alokasi anggaran untuk belanja infrastruktur masih menjadi prioritas pemerintah dalam postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016.

"Masih pembangunan infrastruktur. Sektornya sesuai RPJMN di pangan, maritim, energi," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof A Chaniago setelah rapat membahas Rencana Kerja Pemerintah 2016 dengan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Kamis malam.

Sebagai prioritas, kata Andrinof, kemungkinan pagu belanja infrastruktur akan tetap menjadi salah satu yang paling besar dalam postur Rancangan APBN 2016. Namun, untuk jumlah anggaran infrastruktut tersebut, Andrinof mengatakan pemerintah masih melakukan kajian awal.

"Kalau peningkatannya 100 persen, ya tidak mungkin. Nanti (fiskal pemerintah) habis buat belanja infrastruktur. Bagaimana anggaran kesehatan, pendidikan," ujar dia.

Di APBN-Perubahan 2015, pemerintah memiliki anggaran untuk belanja infrastruktur sebesar Rp290,3 triliun, atau naik Rp99 triliun dibanding APBN induk 2015 yang hanya Rp191,3 triliun.

Deputi Pendanaan Pembangunan Bappenas Wismana Adi Subrata menambahkan pembangunan infrastruktur masih menjadi sasaran penting pemerintah pada 2016 sesuai dengan koridor tiga dimensi pembangunan yang dirancang Bappenas. Tiga dimensi pembangunan itu adalah pembangunan manusia dan masyarakat, pembangunan sektor unggulan, dan pembangunan antarkewilayahan.

"Infrastruktur ini bisa mendukung tiga dimensi itu. Kalau bicara kedauluatan pangan, kita bicara infrastruktur seperti irigasi. Begitu juga dimensi lainnya, karena infrastruktur itu kan cakupan dan bentuknya luas," ujar dia.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan pihaknya akan segera menentukan besaran pagu indikatif untuk setiap alokasi belanja. Dia masih menunggu rancangan prioritas pembangunan yang masih disiapkan oleh Bappenas.

Kementerian Keuangan pada rapat RKP 2016 dengan Dewan Perwakilan Daerah, Rabu (8/4), menyampaikan perkiraan awal asumsi makro 2016 yaitu pertumbuhan ekonomi 6-6,6 persen, dengan laju inflasi 3-5 persen.

Kemudian, tingkat bunga SPN tiga bulan 4-6 persen, nilai tukar rupiah Rp12.700-Rp13.100/dolar AS, harga minyak mentah Indonesia 60-80 dolar AS per barel, "lifting" minyak 830-850 ribu barel per hari, dan "lifting" gas 1,1-1,2 juta barel setara minyak per hari.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015