Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan membenarkan adanya pesan ancaman bom yang disampaikan melalui layanan pesan pendek kepada staf Batik Air terkait penerbangan pesawat milik maskapai itu.

"Pesawat Batik Air Airbus 320-PK LAG rute Ambon-Jakarta diinformasilkan ada bom di dalam pesawat," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Julius Andravida Barata di Jakarta, Jumat.

Setelah mendapat laporan tentang pesan ancaman bom itu, ia menjelaskan, pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6171 tujuan Ambon-Jakarta kemudian diarahkan untuk mendarat darurat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

"Telah mengalami pendaratan darurat karena terjadi block on pesawat Batik Air yang diterbangkan oleh Kapten Pilot Luther tujuan Ambon-Jakarta (CKG)," katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa kapten pilot pesawat itu mendapat informasi tentang adanya pesan ancaman bom dari Pengendali Lalu Lintas Udara Ambon setelah pesawat berangkat menuju ke Jakarta.

Kapten Pilot Luther kemudian memutuskan untuk mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Pukul 07.30 WITA, sebanyak 125 penumpang, enam awak kabin dan tiga awak tambahan dalam pesawat itu sudah dievakuasi ke ruang tunggu bandara dengan pengawasan dari petugas Angkasa Pura I.

"Sementara, menunggu pasukan Jihandak (penjinakan bahan peledak) dari Brimobda Sulawesi Selatan," katanya.

Pukul 08.30 WITA, pasukan Gegana Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat tiba untuk melakukan pemeriksaan.


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015