Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin mendorong agar batu mulia Indonesia, yang saat ini  mengalami tren yang cukup tinggi, dapat diekspor ke negara lain.

"Permintaan batu mulia, yang termasuk dalam sektor industri barang galian bukan logam ini akan menambah jenis atau ragam produk ekspor Indonesia," kata Menperin Saleh Husin di Jakarta, Selasa.

Menperin mengatakan, ekspor batu mulia dapat mendorong para perajin batu untuk meningkatkan mutu dan desain batu itu sendiri, karena mereka akan mengikuti kualitas pasar ekspor.

"Kalau mau mengikuti pasar ekspor tentu harus meningkatkan mutu dan desain. Oleh karena itu kami minta Dirjen IKM Kemenperin untuk memberi pelatihan kepada para perajin," ujar Menperin.

Menperin mengatakan, pelatihan menggosok dan memotong batu diperlukan para perajin, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah.

Diketahui, Kemenperin menggelar Pameran bertema "Demam Batu" di Plasa Pameran Industri Kemenperin, Jakarta, yang digelar pada 21-24 April 2015.

Beberapa jenis batu yang terdapat pada pameran tersebut antara lain jenis batu Kalimantan yaitu Kecubung, King Safir, Red Borneo.

Selain itu, terdapat batu dari Banten yaitu Black Opal, Kalimaya; dari Maluku Utara yaitu Bacan Doko, Bacan Obi dan Bacan Palamea.

Pameran yang pesertanya berjumlah 50 tersebut, memiliki rangkaian kegiatan lain terkait dunia perbatuan, yakni talkshow, kontes batu mulia dan sertifikasi batu.

Adapun jenis batu mulia yang akan diikutsertakan pada kontes batu tersebut adalah produk unggulan dari setiap provinsi, yakni jenis bacan, safir, ruby, kalimaya, akik dan jenis batu mulia lainnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015