Solo (ANTARA News) - Taplak meja menjadi cendera mata untuk para tamu undangan yang hadir di resepsi sesi pertama pernikahan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dengan Selvi Ananda.

Kain taplak meja berwarna coklat tua dan bercorak batik tersebut dibungkus dalam plastik mika berbentuk tabung dengan berhiaskan tulisan Selvi dan Gibran dalam benang emas.

Salah satu tamu undangan, Bambang Mintosih, di Solo, Kamis menunjukkan suvenir pernikahan tersebut kepada beberapa wartawan di luar gedung Graha Saba Bhuana.

"Ini kain table runner, bisa dipakai buat taplak meja bisa juga untuk hiasan di tempat tidur," katanya.

Bambang, yang juga pengusaha hotel di Solo, menceritakan dalam acara resepsi tersebut disuguhi berbagai kuliner khas Solo, seperti tengkleng, serabi, dan martabak kota baru.

Kamis pagi, putra sulung Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka dengan lancar mengucapkan ijab qabul dalam prosesi pernikahannya dengan Putri Solo 2009, Selvi Ananda.

Gibran mengucapkan kalimat ijab qabulnya di dalam Gedung Graha Saba Buana Sumber, Solo, Kamis, sekitar pukul 09.15 WIB.

Gibran tidak perlu mengulang kalimat ijab qabulnya dan hanya cukup sekali kemudian para saksi mengucapkan kata sah.

"Saat ini detik ini mempelai berdua sah menjadi suami istri, sah menurut Islam dan sah menurut UU," kata Kepala KUA Banjarsari Solo, H. Muchroji.

Gibran lancar mengucapkan kalimat ijab qabul meski sebelumnya sempat tampak tegang dan kaku bahkan sesekali mencondongkan badannya ke depan dan ke belakang. Sementara Selvi Ananda duduk setengah menunduk di sisinya.

Akad nikah itu disaksikan oleh sejumlah pejabat penting termasuk mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan, dan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti serta Wakapolri Budi Gunawan.

Sementara Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo hadir menjadi salah satu penerima tamu.

Resepsi pernikahan dilakukan dalam dua sesi, mulai pukul 10.00 hingga 13.00 dan dilanjutkan pukul 18.30 hingga 21.30.

Pewarta: Fansiska Ninditya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015