Yogyakarta (ANTARA News) - Sekitar 250 anak dari Kecamatan Danurejan, Yogyakarta, yang tergabung dalam Laskar Berlian berkeliling kampung melakukan kampanye pencegahan demam berdarah dalam Pesta Laskar Berlian.

"Laskar Berlian beranggotakan anak-anak usia kelas 3 SD hingga 3 SMP yang telah memperoleh edukasi mengenai cara-cara pencegahan demam berdarah. Berlian adalah kepanjangan dari bersih lingkungan anti nyamuk," kata Camat Danurejan Budi Santoso di sela Pesta Laskar Berlian di Yogyakarta, Minggu.

Menurut Budi, Kecamatan Danurejan telah membentuk Laskar Berlian sejak 2011 dan setiap tahun menggelar Pesta Laskar Berlian untuk mengukuhkan anggota baru. Tiap kelurahan mengajukan sekitar 80 anak untuk menjadi anggota Lakar Berlian.

Sebelum dikukuhkan sebagai anggota Laskar Berlian, anak-anak dari tiga kelurahan di Kecamatan Danurejan berkeliling di kelurahan masing-masing untuk mengampanyekan pencegahan demam berdarah.

Budi berharap, kampanye anak-anak tersebut bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar sehingga nyamuk tidak mudah berkembang biak.

Selama pesta itu, anak-anak juga mendapat pengetahuan mengenai jenis-jenis nyamuk dan cara perkembangbiakannya melalui permainan-permainan yang menyenangkan.

"Jika anak-anak ini sudah mengenal cara-cara pencegahan demam berdarah, maka diharapkan mereka akan terus mengingatnya hingga dewasa sehingga kasus demam berdarah bisa ditekan," kata Budi.

Kegiatan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Eliminate Dengue Project (EDP) Yogyakarta, program penelitian bersama yang dilakukan Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan didanai oleh Yayasan Tahija.

Pejabat surveilans Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Rubangi mengatakan beberapa kecamatan juga sudah memiliki juru pemantau jentik anak-anak.

"Misalnya saja di Danurejan dengan laskar Berlian atau di kecamatan lain sudah memiliki juru pemantau jentik cilik. Nama di tiap kecamatan berbeda-beda," katanya.

Ia berharap, keberadaan laskar tersebut mampu menekan angka kejadian demam berdarah di Kota Yogyakarta, yang merupakan daerah endemik demam berdarah.

Hingga awal Juni, jumlah kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta tercatat 607 kasus dan delapan di antaranya menyebabkan kematian.

"Jumlah kasus tahun ini sudah lebih banyak dibanding tahun lalu," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015